paulus di efesus

Devotion from Kisah Rasul 19:1-10

Apolos, setelah mengetahui rancangan Allah bagi bangsa-bangsa lain, terbeban untuk melanjutkan pelayanan Paulus di Korintus. Sangat penting untuk Apolos mengetahui terlebih dahulu rencana Allah memanggil bangsa-bangsa lain sehingga dia tidak salah di dalam memberikan pengaruh kepada jemaat di Korintus. Setelah dia memahami dari ajaran Priskila dan Akwila mengenai apa yang Tuhan sedang kerjakan, barulah dia dapat melayani di Korintus, yang jemaatnya terdiri dari orang-orang Yahudi dan juga orang-orang Yunani. Dia segera pergi ke sana dan menjadi hamba Tuhan di Korintus yang sangat menjadi berkat. Apolos begitu berpengaruh sehingga ajarannya menjadi berkat besar bagi Korintus. Bahkan di dalam 1 Korintus 3:5-6 Paulus mengakui pekerjaan Tuhan melalui Apolos yang menumbuhkan jemaat Korintus. Mengapa Apolos tidak tetap tinggal di Efesus? Ada tiga penyebab. Yang pertama adalah jumlah jemaat di Efesus masih sangat sedikit. Jauh lebih perlu jika Apolos memakai segenap kemampuannya untuk melayani Tuhan di Korintus. Yang kedua adalah kehadiran Priskila dan Akwila untuk menguatkan jemaat Efesus yang telah ada. Kedua pelayan awam ini telah terbukti setia dan sangat fasih di dalam mengajar dan sangat baik di dalam penguasaan Kitab Suci. Lalu alasan yang ketiga adalah rencana kedatangan kembali Paulus ke Efesus untuk meneruskan pekerjaan yang baru sangat awal dia mulai. Paulus baru mengabarkan Injil melalui satu kali khotbah di sinagoge di Efesus, dan berencana untuk kembali jika Tuhan mengizinkan dia. Ketika rencana kedatangan Paulus kembali ke Efesus telah pasti, tentu sangat sayang kalau Apolos juga melayani di tempat yang sama ketika ada kota sebesar Korintus yang tidak memiliki seorang pemberita firman yang sangat fasih.

Maka Apolos segera pergi ke Korintus sedangkan Paulus memulai perjalanannya dari Antiokhia, tempat pelayanannya di mana dia pertama kali diutus untuk menjadi misionaris, untuk memulai perjalanan ketiganya dengan Efesus sebagai sasaran utama. Maka dia memulai berjalan dari Antiokhia menuju ke daerah-daerah Galatia dan Frigia untuk mengunjungi jemaat di sana (18:23), dan terus berjalan hingga ke daerah-daerah utara sebelum tiba di Efesus. Kata yang diterjemahkan “pedalaman” ke dalam bahasa Indonesia sebenarnya berarti “atas” atau utara. Paulus memutar ke arah utara sebelum tiba di Efesus. Mengapa dia harus memutar ke arah utara ketika jalur utama ke Efesus adalah melewati Kolose di daerah yang lebih ke selatan? Kemungkinan karena daerah yang lebih ke selatan, yaitu jalur yang melewati Kolose telah dilayani oleh Epafras, pendiri jemaat Kolose (Kol. 1:7). Semakin banyak orang yang mengabarkan Injil dibangkitkan oleh Tuhan untuk menjangkau bangsa-bangsa di seluruh dunia. Apolos, kemudian Epafras, semua menjadi kawan sekerja Paulus untuk kerajaan Allah. Maka Paulus memutuskan untuk pergi ke daerah utara sebelum tiba di Efesus yang menjadi target utamanya di dalam perjalanan misi ini.

Setelah menjelajah daerah utara dan tiba di Efesus, Paulus bertemu dengan 12 orang murid Yohanes Pembaptis. Orang-orang ini adalah orang-orang yang telah menerima pengajaran Yohanes Pembaptis dan sedang menantikan kedatangan Sang Mesias. Tetapi mereka tidak tahu kalau Sang Mesias itu telah datang. Berbeda dengan Apolos yang telah mengetahui tentang Yesus sebagai Mesias (18:25), 12 murid Yohanes ini tidak tahu bahwa Mesias itu telah datang. Maka Paulus pun mengabarkan Injil kepada mereka dan memberitakan kepada mereka bahwa Yesus dari Nazaret, yang telah mati dan bangkit, itulah Mesias yang diberitakan oleh Yohanes Pembaptis. Ketika mereka memberi diri dibaptis di dalam nama Tuhan Yesus, mereka menerima tanda turunnya Roh Kudus atas mereka. Ini merupakan tanda yang sangat penting karena merupakan satu-satunya tanda yang Tuhan nyatakan di luar daerah Israel. Tanda pertama adalah di Yerusalem. Tanda kedua di daerah orang Samaria, dan tanda ketiga adalah di Kaisarea, yaitu pada keluarga Kornelius. Semua berada di daerah Israel. Mengapa tanda keempat ini terjadi di Efesus? Tuhan sedang menyatakan bahwa sekarang pekerjaan-Nya telah sampai ke dalam tahap terakhir, yaitu penjangkauan ke ujung bumi. Tuhan sedang memanggil bangsa-bangsa lain dan akan terus melakukannya hingga seluruh bumi mengenal Kristus. Maka turunnya Roh Kudus di Efesus menjadi tanda penting tentang hal ini. Tetapi mengapa di Efesus? Mengapa tidak di Korintus? Atau di tempat-tempat lainnya yang pernah Paulus kunjungi dan menerima berita Injil? Karena di tempat ini yang menerima baptisan dan menerima tanda-tanda dari Roh Kudus adalah murid-murid Yohanes Pembaptis. Yohanes Pembaptis pernah mengatakan bahwa dia membaptis dengan air, tetapi Kristus akan membaptis dengan Roh Kudus dan dengan api. Baptisan Roh Kudus inilah yang sedang disimbolkan di sini. Harap diperhatikan baik-baik! Baptisan Roh Kudus tidak sama dengan tanda-tanda berbahasa lidah! Baptisan Roh Kudus juga tidak sama dengan penglihatan-penglihatan. Baptisan Roh Kudus juga tidak terlihat. Tetapi Tuhan memberikan tanda bahwa Roh Kudus tiba melalui tanda-tanda ini kepada orang-orang ini secara khusus. Dia tidak melakukannya kepada setiap orang yang menjadi milik Kristus melalui karya Roh Kudus. Roh Kudus mengerjakan karya-Nya di dalam diri manusia tanpa harus memakai tanda-tanda ajaib. Tetapi jika Dia ternyata memakai tanda-tanda itu, itu semua adalah bukti bahwa apa yang dulu dijanjikan, yaitu kuasa Roh Kudus menyertai gereja Tuhan, telah terjadi. Terjadi bukan pada individu, tetapi pada gereja Tuhan. Jika ini terjadi bagi gereja Tuhan, maka setiap tanda, baik bahasa lidah maupun turunnya Roh Kudus secara kasat mata, adalah tanda penggenapan bagi gereja Tuhan sepanjang zaman yang hanya perlu terjadi di awal. Jika tanda sudah dinyatakan, maka tanda itu berlaku hingga untuk kita saat ini, sehingga kita tidak perlu mengalami tanda yang sama. Sama seperti Deklarasi Kemerdekaan Indonesia dinyatakan pada tahun 1945 dan berlaku terus hingga kini tanpa harus diulangi lagi secara persis sama. Sama seperti kelahiran kita tidak perlu terulang lagi setiap kali kita berulang tahun. Demikian juga turunnya Roh Kudus dengan tanda-tanda yang terlihat atau terdengar hanya terjadi di awal berkembangnya gereja sebagai simbol atau tanda bahwa apa yang Tuhan janjikan telah terjadi. Tuhan menjanjikan Roh Kudus turun, dan tanda-tanda di Yerusalem pun terjadi. Tuhan menjanjikan kesatuan bagi seluruh Israel tanpa perbedaan Utara-Selatan-Samaria, dan tanda-tanda di Samaria pun terjadi. Tuhan menjanjikan pertobatan bagi orang-orang asing dari bangsa lain, dan tanda-tanda di rumah Kornelius di Kaisarea pun terjadi. Tuhan mengizinkan seluruh bangsa mengenal Dia dan tanda-tanda di Efesus pun terjadi. Perlukah ini berulang berkali-kali? Tidak sama sekali. Turunnya Roh Kudus pada murid-murid Yohanes di Efesus menyatakan bahwa janji Yohanes Pembaptis digenapi bukan hanya bagi murid-muridnya saja, tetapi bagi seluruh bangsa-bangsa di dunia.

Setelah memberitakan Injil kepada 12 orang pengikut Yohanes Pembaptis, Paulus selama tiga bulan terus menerus berkhotbah di sinagoge untuk mengabarkan tentang Kristus kepada mereka. Setelah tiga bulan dan orang-orang Yahudi terus menolak, menghujat, menghina, dan memaki-maki ajaran Paulus, Paulus pun berhenti menjangkau orang-orang Yahudi itu. Dia segera meninggalkan pengabaran Injil di sinagoge, memisahkan murid-muridnya dari orang-orang Yahudi picik dan sempit itu, dan mulai mengajar secara umum kepada orang-orang non Yahudi di Efesus. Dia menyewa sebuah tempat ruangan untuk kuliah dan selama dua tahun terus mengabarkan Injil melalui mimbar itu. Setelah dua tahun, di dalam ayat 10 dikatakan, seluruh penduduk Asia telah mendengar firman Tuhan, baik Yahudi maupun Yunani. Betapa keras kerja dan usaha Paulus untuk Efesus!

Untuk direnungkan:
Paulus berbicara kepada orang-orang dengan latar belakang pengaruh Yahudi. Paulus juga berbicara dengan orang-orang dengan pengaruh ajaran Yohanes Pembaptis. Paulus juga berbicara di tempat kaum intelek belajar. Tiranus, tempat Paulus mengajar selama dua tahun, ada persis di sebelah perpustakaan besar dari Celsus, membentuk kompleks pembelajaran yang besar di Efesus. Inilah yang Paulus kerjakan. Tuhan memakai dia dan menuntun dia melalui Roh Kudus-Nya untuk mengabarkan Injil kepada siapa pun. Orang-orang di daerah-daerah tidak terdidik menerima Injil dari Paulus. Orang-orang dengan latar belakang Yahudi juga menerima Injil dari Paulus. Orang-orang yang terpengaruh orang besar seperti Yohanes Pembaptis pun menerima Injil dari Paulus. Demikian juga orang-orang intelek menerima Injil dari Paulus. Mari kita belajar mendalami berita Injil untuk mengetahui bagaimana relevan dan pentingnya berita Injil bagi setiap golongan manusia. Doalah, bekerja giatlah, belajar giatlah, dan mohonlah kuasa Roh Kudus untuk membuat kita juga dipakai Tuhan mengabarkan Injil sekaligus membuktikan bahwa berita Injil diperlukan semua golongan manusia.