kemuliaan untuk Tuhan?

Sebagai pemuda Kristen, banyak dari kita yang menghafal pertanyaan pertama dari Katekismus Singkat Westminster (Westminster Shorter Catechism): apa tujuan akhir umat manusia? Kita dapat dengan bangga menjawabnya bahwa tujuan akhir umat manusia adalah untuk selama-lamanya memuliakan Allah dan menikmati-Nya.
Paulus mengajarkan kita untuk merindukan kemuliaan Allah dengan lebih lagi. “Sebab yang sangat kurindukan dan kuharapkan ialah bahwa aku dalam segala hal tidak akan beroleh malu, melainkan seperti sediakala, demikianpun sekarang, Kristus dengan nyata dimuliakan di dalam tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku” (Flp. 1:20). Tetapi apakah hati kita selalu merindukan dan mengharapkan kemuliaan hanya bagi Allah? Thomas Manton, seorang Puritan, mengajak kita untuk memikirkan tiga tanda yang akan menyingkap isi hati kita yang terdalam.
Pertama, apakah kita puas dengan kerugian, asalkan nama Allah dapat dihargai dengan lebih lagi di muka bumi ini, sehingga Dia dapat menjadi lebih besar tanpa menghiraukan apa yang menjadi kepentingan dan keinginan kita? Dapatkah kita menyanyikan lagu sekolah minggu yang manis ini, “Dia harus makin bertambah, ’ku harus makin berkurang. Nama Yesus saja disembah, ’ku di tempat paling b’lakang”?
Kedua, apakah kita berdoa mutlak hanya untuk kemuliaan Tuhan ataukah kita menginginkan kemuliaan Tuhan beserta hal yang lain? Berhati-hatilah ketika kita dapat mengucapkan bahwa hidup ini untuk kemuliaan Tuhan, tetapi di hati kita yang paling dalam menginginkan sesuatu yang lain. Ketika kita berdoa untuk kekuatan dalam pencobaan, apa yang ada di pikiran kita? Bermimpikah kita akan manisnya pujian yang dinyatakan kepada kita bahwa kita sebenarnya adalah orang yang beriman? Ketika kita bahkan berdoa untuk musuh kita, apa yang ada di pikiran kita? Apakah kita ingin Tuhan dimuliakan, atau mungkin kita hanya sedang berdoa untuk keamanan kita sendiri?
Ketiga, apakah yang menjadi hasrat hati kita ketika doa kita dijawab dan Tuhan telah memberi berkat-Nya kepada kita? Kita tidak sedang menginginkan kemuliaan Tuhan dalam hidup kita kalau kita tidak memakai berkat Tuhan untuk kemuliaan-Nya. Sering kali kita berdoa dan ketika berkat diberikan, kita memakainya untuk kepuasan tubuh dan hati kita belaka.
Bisa memiliki hati yang menginginkan serta merindukan kemuliaan Allah saja dalam hidup kita juga merupakan anugerah Tuhan. Mari kita semua mau rela dibentuk dan makin hari memiliki hasrat hanya untuk kemuliaan Tuhan saja.