Devotion from Zakharia 4:1-14
Pengelihatan selanjutnya yang diperoleh Zakharia adalah mengenai kandil
emas berukiran dua pohon zaitun. Ada dua makna yang dibagikan oleh
malaikat yang berbicara kepada Zakharia pada bagian ini. Makna pertama
adalah kandil yang melambangkan Roh Kudus. Tuhan akan menghancurkan
kerajaan-kerajaan dengan kuasa Roh Kudus. Bagaimanakah kuasa Roh Kudus
dinyatakan? Ayat 6 mengatakan bukan dengan kekerasan dan kuasa perang,
melainkan dengan kuasa Roh Tuhan. Tuhan akan menaklukkan bukan dengan
kekuatan senjata perang. Tuhan akan mendirikan bait-Nya yang suci,
mendirikan kembali umat-Nya, dan membangun kembali Yerusalem yang telah
menjadi reruntuhan. Tetapi Tuhan tidak melakukan itu dengan perang. Dia
tidak menggerakkan Israel untuk mengalahkan Babel atau Persia. Dia tidak
mengirimkan 10 tulah bagi Persia untuk membebaskan Israel. Dia tidak
membunuh anak-anak sulung orang Persia. Bahkan Dia tidak mengeraskan
hati raja Persia seperti Dia mengeraskan hati Firaun. Koresh, raja
Persia, bahkan digerakkan Tuhan sendiri untuk membebaskan umat Tuhan,
memerintahkan dibangunnya Bait Suci. Tuhan akan menaklukkan, tetapi
bukan dengan cara kekerasan dan peperangan. Ini adalah nubuat yang
sangat penting dari Kitab Zakharia. Tuhan akan mendirikan kerajaan-Nya
di bumi bukan dengan kampanye militer, tetapi dengan pekerjaan Roh Kudus
yang akan mengubah hati manusia. Dia akan menyatakan kebenaran,
keadilan, dan penghakiman Tuhan dengan seruan peringatan sehingga
orang-orang bertobat dan kembali kepada Allah.
Hal selanjutnya dikatakan bahwa Tuhan, melalui Roh-Nya, akan memakai
Zerubabel untuk memulai pembangunan Bait Suci dan akan menyertai umat
Tuhan hingga bangunan itu selesai. Zerubabel akan berhasil di dalam
tugas yang Tuhan percayakan kepada dia sehingga di Yerusalem orang dapat
kembali datang kepada Allah melalui bait-Nya yang suci. Perhatikan di
dalam ayat 10 dikatakan bahwa batu pilihan akan dipakai sebagai batu
utama dalam membangun Bait Allah. Ini merupakan lambang Kristus yang
akan menjadi batu penjuru bagi pembangunan bait, yaitu tubuh-Nya
sendiri. Demikian juga Zerubabel menjadi lambang bagi Kristus yang akan
mendirikan Bait Allah yang sejati, yaitu tubuh Kristus. Mengapa semua
bagian mengarah kepada Kristus? Karena tujuan Allah memulihkan kembali
Israel adalah untuk mengirimkan Kristus sebagai penggenapan janji-Nya
bagi Israel. Tuhan tidak sedang mendirikan kerajaan Israel untuk mereka
melalui hari demi hari hidup mereka tanpa tujuan yang jelas. Tuhan
mengumpulkan mereka kembali untuk bersiap menyambut Sang Raja, Anak
Daud, yang akan datang nanti. Itulah sebabnya setiap pernyataan Tuhan
kepada Zakharia begitu banyak memuat pemberitaan tentang Kristus yang
akan datang. Zerubabel menjadi lambang Kristus dalam hal pemerintahan
dan penaklukkan dunia, sedangkan Yosua sang imam besar menjadi lambang
Kristus di dalam hal ibadah, doa, dan persembahan korban kepada Tuhan.
Inilah dua orang yang diurapi itu. Merekalah lambang pengharapan
kesalehan hidup dan persembahan korban para imam, dan juga pengharapan
kerajaan yang kokoh dan menaklukkan seluruh bumi. Dua hal inilah yang
akan digenapi oleh Kristus. Tugas sebagai imam sejati dan raja sejati.
Yang menjadi batu sandungan bagi banyak orang Yahudi adalah, jika
Kristus adalah lambang raja yang sejati, mengapa Dia tidak segera
mendirikan kerajaan-Nya? Dia bahkan gagal karena tertangkap, disiksa,
dan akhirnya dibunuh di atas kayu salib. Mereka tidak mengerti bahwa
kematian-Nya di atas kayu salib adalah untuk menggenapi tugas-Nya
sebagai imam. Lalu bagaimana dengan takhta kerajaan-Nya? Kristus yang
sekarang bertakhta di sebelah kanan Allah, Dialah yang memerintah segala
sesuatu dalam alam semesta. Inilah yang digenapi dengan turunnya Roh
Kudus yang melanjutkan pekerjaan Kristus. Roh Kudus yang membawa berita
tentang Kristus melalui orang-orang percaya ke seluruh bumi. Inilah
cara-Nya bekerja. Dia tidak menaklukkan kerajaan-kerajaan dengan perang.
Dia menaklukkan kerajaan-kerajaan dengan menjadikan mereka kerajaan
dengan pengaruh firman Tuhan yang mengembalikan hati manusia kepada
Tuhan. Gereja menaklukkan kerajaan Romawi pada abad ke-4 bukan dengan
perang, tetapi dengan pekabaran Injil yang tidak henti-hentinya
dikerjakan oleh Roh Kudus melalui orang percaya. Inilah arti dari kandil
dan dua pohon zaitun tersebut. Imam besar Yosua dan Zerubabellah dua
pohon zaitun itu. Mereka menjadi lambang kehadiran Kristus sebagai imam
yang mengorbankan diri-Nya dan sebagai raja yang menaklukkan seluruh
bumi bukan dengan kekerasan, melainkan dengan Roh-Nya yang kudus, yang
dilambangkan dengan kandil itu.
Untuk direnungkan:
Ayat 10 mengatakan tujuh corot pada kandil (dicatat dalam ay. 2) adalah
mata Tuhan yang melihat seluruh bumi. Mata Tuhan yang melihat tempat
yang harus ditundukkan menjadi bagian dari kerajaan-Nya. Inilah yang
Tuhan ingin kerjakan dengan memanggil orang-orang yang percaya di dalam
Kristus. Dia ingin seluruh bumi menjadi tempat di mana nama-Nya yang
agung dan kerajaan-Nya yang penuh kuasa dinyatakan. Dia ingin seluruh
bumi tahu siapakah raja mereka. Dia ingin seluruh bumi hidup berdasarkan
perintah-perintah dan pengajaran-pengajaran firman-Nya. Itulah sebabnya
firman dan kebenaran Injil terus disebarkan tanpa henti oleh
orang-orang percaya. Yang menjadi bahan renungan kita adalah, apakah
kita telah menangkap semangat ini? Semangat, gairah, dan kerinduan untuk
melihat nama Allah dipermuliakan di seluruh bumi. Semangat, gairah, dan
kerinduan untuk melihat Kristus ditinggikan dan disembah sebagai Raja
oleh seluruh bumi. Apakah ini kerinduan kita?
Sayang sekali kalau banyak orang Kristen justru menjadi semakin sempit
pandangannya, bukan semakin global. Mereka hanya mementingkan diri,
bukan kerajaan Allah. Mereka mencari untung rugi diri sendiri, bukan
mencari bagaimana caranya agar kemuliaan Allah dan Kristus diakui oleh
seluruh bangsa. Ketika orang Kristen menyembah Allah demi mendapatkan
kesehatan dan kekayaan, atau ketika orang Kristen menjadi Kristen dengan
harapan Allah akan menebus dan memperbaiki usahanya yang sedang mundur.
Semua menunjukkan sifat self-centered yang begitu dibenci Tuhan. Bahkan
Allah sendiri pun tidak bersifat self-centered karena Alkitab
mengatakan bahwa Allah Bapa tidak memuliakan diri-Nya sendiri, melainkan
memuliakan Anak. Alkitab juga mengatakan bahwa Allah Roh Kudus
memuliakan Allah Anak dan Allah Anak menundukkan diri kepada Allah Bapa.
Masing-masing Pribadi dalam Allah Tritunggal bergiat bagi Pribadi yang
lain. Mari belajar dari Allah kita. Biarlah kerinduan yang paling besar
yang ada di dalam diri kita adalah melihat seluruh bumi sujud kepada
Kristus, raja mereka. Maukah kita mulai memikirkan tentang penginjilan?
Maukah Saudara memikirkan bagaimana seluruh aspek yang dilakukan manusia
di bumi harus dikoreksi oleh kebenaran firman Tuhan? Adakah kerinduan
di dalam hati bahwa manusia dengan semua bidang kehidupan mereka yang
begitu beragam, mereka semua harus tunduk kepada Kristus, raja mereka.
Adakah kerinduan agar semua bangsa-bangsa menerapkan kebenaran Allah
dalam mengatur warga mereka? Biarlah kerinduan dan motivasi yang
didorong oleh kemuliaan Tuhan boleh menggerakkan kita untuk terus rela
bergiat demi pekabaran Injil, sehingga semua orang menundukkan semua
aspek hidup mereka kepada ketuhanan Kristus.
Doa:
Ya Tuhan, berikanlah kami hati yang senantiasa digerakkan oleh
kemuliaan Kristus. Biarlah kami terus memiliki kerinduan agar seluruh
bumi mengenal, menghormati, menyembah, dan mengasihi Kristus. Pakailah
kami, ya Tuhan, agar kami pun dapat berbagian di dalam menyerukan Injil
Tuhan dan membawa manusia kembali kepada Dia yang telah memanggil
mereka. Kiranya Tuhan berkenan untuk menumbuhkan dan memelihara api yang
ada di dalam jiwa kami agar terus menyala-nyala bagi seluruh bumi agar
mereka mengenal Allah.
- Home
- No Label
- Dua orang yang diurapi Tuhan