salah menyembah ???

Bertambah besar kesedihan orang-orang yang mengikuti allah lain; aku tidak akan ikut mempersembahkan korban curahan mereka yang dari darah, juga tidak akan menyebut-nyebut nama mereka di bibirku. Ya TUHAN, Engkaulah bagian warisanku dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku. - Mzm. 16:4-5
Dosa pertama yang dilakukan Adam dan Hawa di Taman Eden adalah menyangkal Allah sebagai Allah Pencipta langit dan bumi yang harus mereka hormati dan taati. Manusia yang diwakili oleh manusia pertama tersebut menunjukkan bahwa mereka ingin menggantikan posisi Allah yang sejati dan ingin menjadi allah bagi dirinya – bebas dari kontrol dan otoritas Allah. Suatu tindakan yang mustahil dan bodoh. Namun begitulah yang terjadi ketika mereka lebih percaya tipuan Iblis, Si Bapak Pembohong, daripada firman Allah yang tidak pernah menipu mereka. Itulah fakta yang terjadi. Manusia melanggar firman Allah, dimakanlah buah yang dilarang itu. Yang terjadi bukanlah menjadi Allah Penguasa langit dan bumi dan seluruh isinya, malah menjadi terpuruk dengan sangat dalam dan tidak lagi sanggup menjalankan perannya sebagai makhluk yang adalah gambar dan rupa Allah untuk menaklukkan seluruh isi bumi ini. Manusia pertama itu kemudian diusir dari Taman Eden.
Sejak saat itulah manusia terputus relasinya dengan Allah, Penciptanya yang harusnya ia tunduk dan menaungi hidupnya. Manusia ingin menjadi Allah namun gagal. Dia lalu mencari allah-allah (=ilah-ilah) yang lain untuk menopang, menunjang, dan melindungi hidupnya. Apa saja yang dianggap sebagai suatu yang bisa menjamin hidupnya, dijadikannya “allah”. Bahagiakah dan damaikah manusia mengalihkan kepercayaan, penyembahan, dan sandarannya kepada allah-allahnya tersebut?
Daud mengutarakannya itu dalam Mazmur 16. Baginya tidak ada Allah lain selain Allah yang disembah nenek moyangnya: Allah Abraham, Ishak, dan Yakub. Hanya Allah-lah menjadi tempat perlindungannya. Tidak ada sukacita bagi orang yang mengikuti allah lain, yang ada justru makin bertambah kesedihan. Jelas allah-allah tersebut tidak bisa disandarkan. Mereka hanyalah ciptaan dari ciptaan, bukan Pencipta sejati, Daud sangat sadar itu, maka ia memiliki komitmen dan tekad untuk tidak akan ikut serta memberikan korban persembahan darah, bahkan berucap pun tidak. Hanya satu Allah yang patut dia sembah dan sandari. Allah Abraham, Allah Ishak, Allah Yakub yang hari ini kita bisa kenal lewat Yesus Kristus Sang Anak Allah yang mati di atas kayu salib menebus dosa-dosa kita dan bangkit dari kematian sehingga relasi kita yang terputus dengan Allah dipulihkan kembali.
Ilah-ilah apakah yang masih menjadi sandaran hidup kita? Ingatlah firman Tuhan berkata: “Bertambah besar kesedihan orang-orang yang mengikuti allah lain.” Marilah kita bertobat dan kembali menyembah serta bersandar kepada Allah yang sejati. Allah yang kita kenal di dalam nama Yesus Kristus.