Resume buku : Misi Umat Allah


1.      Siapa kita dan untuk apa kita di sini ?
·         Misi atau misi-misi ?
Jika melihat judul dari buku ini “MISI UMAT ALLAH”, buku ini sangat menarik untuk di ulas. Apa yang akan muncul didalam benak kita ketika kita membaca atau mendengar kata “misi” ? pengertian misi menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah perutusan yang dikirim oleh suatu Negara / lembaga tertentu untuk melakukan tugas khusus dalam segala bidang. Yang kita lebih mengenal kata misi dengan kalimat MISSIONS yang biasanya mengacu pada karya missioner gereja secara lintas budaya, sebagaiana yang kita kenal. Pemahaman tentang mengurus dan diutus. Tentu saja, pengertian itu terletak pada akar kata latin dari kata misi itu sendiri.ini memang sangat cepat. Juga sangat alkitabiah. Jelas tak dad keraguan bahwa alkitab menampilkan Allah mengutus banyak orang “ menjalani misi dari Allah”. Bahasa “pengutusan” digunakan didalam kisah-kisah didalam alkitab. Sebagai contoh cerita alkitab yang di ambil di dalam kitab kejadian 45:7; Yusuf diutus awalnya tanpa sadar untuk menempati posisi yang bias menyelamatkan nyawa ditengah sebuah bencana kelaparan. Jadi kalau kita melihat secara lengkap di dalam buku banyak sekali tokoh akitab yang selama pengutuasan pertama mereka sebagai penghubung kita dengan Allah, para nabi atau rasul dalam alkitab secara tidak sadar mereka melakuakan tugas mereka sebagai penghubung antar umat dengan Allah. Kita juga setuju bahwa konsep pengutus dan diutus hadir didalam inti misi, maka ada berbagai macam aktivitas alktabiah yang melakukannya Allah mengutus mereka. Walaupun begitu satu penggunaan lazim lain tentang kata”misi” menuntukan pada makna adanya maksud atau orientasi sasaran. Bahkan diduniasekuler kita berbicara tentang berbagai organisasi yang memiliki “misi perusahaan” yang mengkin bisa di ringkas didalam sebuah kalimat “pernyataan misi” yang benar. Mungkin anda pernah mendengar definisi misi berikut ini. Penginjilan dunia menuntut agar seluruh gereja membawa seluruh injil keseluruh dunia. Slogan ini punya gaung yang dahsyat, dan memang berakar pada pernyataan pernyataan sebelumnya.
·         SELURUH DUNIA
Mau kemana dunia ini ? kadang kita bertanya demikian ketika berbagai hal yang terjadi terasa melampaui pemahaman ataupun kendali kita pernyataan ini bagus untuk diajukan saat kita juga berpikir tentang misi umat Allah. Jadi kita mesti mulai dengan melihat diri kita sendiri berada didalam aliran besar misi Allah, dan kita mesti memastikan bahwa sasaran – sasaran missioner kita baik yang jaka panjang maupun pendek bersesuaian dengan sasaran allah. Misi Allah seperti yang akan kita temukan didalam Alkitab, mencakup seluruh ciptaan. Namun, kearah mana kebenaran itu menuntun kita dalam kaitan kita dibumi? Apa implikasinya bagi perlakuan kita atas bagian ciptaan yang dipercayakan kepada kita itu yaitu, planet bumi? Secara umum menerima bahwa kita mesti menjadi panatalayan segala sumber daya bumi. Kata misi   sering kali disertai ileh pemahaman tentang ladang misi yang biasanya berarti negeri negeriasing diluar sana, tetapi bukan disini dinegeri sendiri. Inilah cara barat memandang dunia, tetapi hal seperti ini juga ditemukan didalam bagian bagian dunia lainnya yang kini memiliki jemaat ang kuat dalam pengutusan misionaris. Tetapi ada dikotomi semu yang jiga sama sama merusak yaitu antara ranah sacral dan ranah sekuler, dan misi secara teguh berada di yang pertama. Apa itu hanya mencakup momen kesempatan penginjilan yang ada didalam dunia tersebut atau justru mampukah pekerjaan kita itu sendiri berpartisipasi didalam misi Allah? Dalam meneruskan pertanyaan itu lebih jauh, mungkin semua ini terasa seperti perdebatan using yang sudah lama kita kenal antara pengijilan VS aksi social, tetapi saya berharap studi kita atas teologia biblika didalam bab berikut ini bisa membawa kita melampaui polarisasi dan pemeringkatan tradisional seperti itu yang badi saya telh mendistrosi dan memecah belah hal hal Allah maksud untuk terikat bersama.
·         Seluruh gereja
Misi umat Allah demikian judul buku ini berkata. Kita bisa membangun teologi biblika tentang gereja yang tepat, dan inipun mungkin hanya asumsi optimistis belaka. Apa Israel punya misi dan jika ya,aoa misinya? Bahkan, apa perjanjian lama memang punya relevansi apa apa dengan misi Kristen selain segelintir kisah panggilan yang popular seperti musa, yesaya,dan yeremia dan juga pelajaran keberhasilannya sendiri. Dimana dan kapan kita mulai membangun sebuah teologi biblika tentang misi umat Allah dan apa yang terjadi jika kita melibatkan juga perjanjian lama? Karenanya kita perlu berpikir secara saksama tentang apa yang dikatakn keseluruhan alkitab tentang siapa persisnya “ umat milik Allah” dan dalam pengertian pa amereka umat yang memiliki sebuah misi karena itulah saya tek merasa perlu minta maaf atas penempatan begi banyak eksposisi nas perjanjian lama di bab bab berikutnya. Jenis orang seperti apa tukang pos lingkungan kita? Pernyataan ini rasanya tak berarti apa apa level fungsional tanpa perlu khawatir tentang moralitas orang yang melakukannya. Orang itu mungkin berselingkuh dimalam sebelumnya tapi sepanjang anda menerima surat anda dipagi berikutnya. Saying sekali ada bahaya bahwa ungkapan “ seluruh gereja membawa seluruh injil keseluruh dunia” membuat gereja menjadi tak lebih dari suatu mekanisme penyampaian pesan itu. Perkara seperti integritas, keadilan, kesatuan dan inklusi serta kerserupaan dengan kristus. Perlu kita memasukkan  etika kedalam pemahaman kita atas misi seperti ini ? tidakkah ini bisa membawa kita kepada penekanan.
·         Seluruh injil
Pernyataan ini jelas berkaitan dengan pertanyaan, apa persisnya injil yang hadir diinti misi kita ? injil adalah kabar baik tentang apa yang Allah lakukan melalui Yesus Kristus bagi penebusan dunia. Kita akan menemukan bahwa alkitab sendiri mengoreksi kecenderungan kita untuk mereduksi injil menjadi solusi bagi problem dosa pribadi kita sekaligus kartu gesek untuk memasuki gerbang surga.
2.       umat yang mengetahui kisah dimana mereka turut ambil bagian
·         misi dunia dan kisah alkitab
dari mana kita mesti memulainya ? sejumlah besar buku tentang topic misi Kristen mengawalinya dengan amanat agung kata kata akhir Yesus kepada murid muridnya sebelum naik ke surga. Mengutus mereka kedunia untuk menjadikan murid murid disegala bangsa. Ketaatan sederhana kepada amanat agung ini merupakan alasan utama di dalam kesadaran orang Kristen perdana, sangatlah mengejutka bahwa tak pernah ada penyebutan dibagian perjanjian baru lainnya tentang ini. Ketika kondisi itu menghasilkan sebuah problem teologis besar bagi orang yahudi kriste, bagaimana masalah itu diselesaikan ?  mereka bertemu di yerusalem dalam siding perdana iman Kristen, dan peristiwa itu dicatat dalam kisah para rasul 15. Apa yang ia lakukan  disana ? ia menyampaikan kisah mereka sendiri sebagai permulaan untuk memberikan mereka tentang yesus, lalu menambahkan “ kabar kesukaan kepada kamu, yaitu bahwa janji yang diberika kepada nenek moyang kita telah digenapi Allah kepada kita keturuanan mereka dengan membangkitkan Yesus ( kisah para rasul 13 : 32-33 ). Kuliah yang pertama berlangsung dalam perjalana ke emaus kepada dua orang murid. Masalah besar mereka adalah kekecewaan atas penebusan Israel, yang mereka harapkan bisa dilakukan Yesus tetapi justru tak terjadi. Untuk menjelaskan bagaimana kematian dan kebangkitannya justru cara Allah menepati janjinya kepada Israel ( lukas 24:13-27). Tentang misi gereja diseluruh dunia, anda bisa berkata bahwa Yesus memerintahkannya. Karena kitab suci memang menghendakinya. Yesus juga mengetahui kisah itu. Dalam makna lain, anda bisa berkata bahwa itu karena ialah yang menuliskannya.
·         membawa kisah itu secara utuh
dengan demikian, kita mengusahakan didalam buku ini sebentuk “ teologi biblika tentang misi gereja” teladan lebih baik mana lagi yang bisa kita ikutin selain dari Yesus dan Paulus ? kita perlu memberi perhatian kepada keseluruhan kisah alkitba dan memperhatikan misi kita didalam sorotan terangnya. Saya merasa terbantu untu memvisualkan kisah alkitabiah sebagai sebuah garis nyata dimana kita bisa memplot sejumlah pin penting. Empat bagian uatam kisah alkitabiah adalah sebagai berikut : penciptaan, kejatuhan kedalam dosa, penebusan didalam sejarah, dan ciptaan baru. Alkitab tak berawal di kejadian 3. Mingkin anda mengira demikian saat anda mendengarkan sejumlah presentasi tentang pesan dan misi alkitab maksudnya alkitab bukanlah sekadar solusi tentang masalah dosa kita dan bagaimana bertahan menghadapi hari penghakiman. Teologi biblika tentang misi kita mesti memperhatikan secara serius awal dan akhir yang besar ini. Ketidak taatan dan pemberontakan manusia melawan sang Allah pencipta mendatangkan hasil yang penuh bencana ( kejadian 3:11). Kejahatan dan dosa merangkai pengaruh mereka kedala segala aspek ciptaan Allah serta segala dimensi diri dan kehidupan manusia di bumi. Roma1:18-32 memberikan garis besar dari segala dimensi ini dari analisisnya terhadap buah dari kejadian 3. Allah memilih untuk tak meninggalkan atau menghancurkan ciptaannya, tetapi menebusnya. Dan Ia memilih untuk melakukan itu didalam sejarah melalui berbagai orang dan peristiwa yang berlangsung dari panggilan Abraham hingga kepada kembalinya kristus. Ketika kisah itu mecapai kejadian 11, umat manusia menghadapi dua masalah besar : keberdosaan setiap hati manusia, dan keterpecahan serta kebingungan seluruh didalam umat manusia. Pemilihan araha dilakukan secara eksplisit demi memberkati seluruh bangsa-bangsa didunia pemerintah dan janji Allah keluaran  memberikan model utama perjanjian lama utama tentang Allah yang bertindak sebagai penebus. Seperti inilah penebusan saat Allah melakukannya. perjanjian baru memmpersembahkan kepada kita  jawaban yang ditunjukan oleh para nabi :Dia yang menjelma Israel sebagai mesian mereka. Ia akan bersikap setia saat mereka memberontak, akan bersikap setia bahkan hingga mati, dan melalui kematian dan kebangkitannya. Seperti yagn ditegaska oleh perumpamaan Yesus, Allah meresmikan peremerintahan-Nya dalam cara yang tersembunyi dan sederhana memilih untuk memasuki dunia itu sendiri, menghadapi berbagai keterbatasan dan rasa frustasinya. “sama seperti Engkau telah mengutus aku kedalam dunia, demikian aku telah mengutus mereka kedalam dunia”. Kedatang kembali Kristus tak hanya membawa akhri agung  dari bagian garis kisah Alkitab yang kita sebut sebagai penebusan dalam sejarah itu sendiri, tetapi juga meresmikan penggenapan terakhir dari keseluruhan maksud sejarah. Tetapi alkitab tak hanya diakhiri dengan hari penghakiman. Melampaui pemurinian oleh api penghakiman dan penghancuran atas segala sesuatu yang jahat dan bertentangan dengan maksud baik Allah, hadir langit dan bumi baru, dimana kebenaran dan perdamaian akan bermukim, karena Allah sendiri akan tinggal disana bersama umatNya yang telah di tebus dari segala bangsa. Tetapi alkitab tak hanya akhir dengan hari penghakiman dan penghancuran atas segala sesuatu yang jahat dan bertentangan dengan maksud baik Allah, hadir langit dan bumi baru, dimana kebenaran dan perdamaian akan bermukim karena Allah sendiri akan tinggal di sana bersama umatnya yang telah Ia tebus dari segala bangsa.
·         MISI ALLAH
Kisah yang baru saj akita survey itu bisa kita lihat, dari sudut pandang lain, sebagai misi Allah. Misi Allahlah yang merentangi jurang diantara kutukan atas bumi dikejadian 3 dengan akhir kutukan itu dalam ciptaan baru di wahyu 22.dengan kata lain, misi Allahlah adalah apa yang mungkin Paulus maksudkan saat ia berkata bagwa dirinya menjalani beberapa tahun di efesus mengajari gereja disana tentang seluruh maksud Allah(kis 20:27). Yang dimaksud adalah proyek penyelamatan kosmis yang luas dan komprehensif, dan bahkan saat berbicara kepad khalayak pendengar bukan yahudi, Paulus menemukan berbagai cara untuk mengomunikasikan cakupannya yang universal (kis 7).
3.  Umat yang pedulu dengan ciptaan
Beberapa orang sulit sekali mengaitkan pemahaman mereka akan misi Kristen dengan perjanjian lama, apalagi jika dimulai dari kejadian. Namun harus benar benar mulai dari mana alkitab dimulai. Karena jika tidak kita akan kehilangan makna yang sangat penting dari cara alkitab berakhir.
·         taklukkan dan berkuasalah; layani dan pelihara : kejadian 1-2
Jadi marilah kita mulai pada awalnya dengan mengingatkita semua diciptakan sebagai manusia dalam gambar dan rupa Allah.  Mingkin mudah dilupakan tetapi kita pertama-tama adalah manusia sebelum kita menjadi orang Kristen. Dan Allah akan meminta pertaggungjawaban kita bagi kemanusiaan kita seperti halnya bagi kekristenan kita.penyebutan pertama kana umat manusia dalam alkitab menyatakan dua hal mendasar tentang kita, dua hal yang diletakan begitu berdekatan sehingga mereka jelas berkaitan :  Allah menciptakan kita dalam gambar dan rupanya.  Jadi manusia ditempatkan dalam lingkungan yang diciptakan Allah utuk melayani dan menjaganya. Ini menjadikan jelas bahwa hal utama dari kekuasaan kita atas bumi adalah untuk keuntungan bumi,bukan keuntungan kita. Menguasai dan melayani ciptaan adalah misi pertama umat manusia dibumi dan Allah tidak pernah membatalkan mandatNya. Kita adalah satu-satunya makhluk yang diciptakan dalam gambar dan rupa Allah,  jadi pujian dan kemuliaan yang kita bawa kepada Allah mencerminkan status itu.
·         Bagi Allah, bagi kita, selamanya
Selama beberapa tahun, british royal society for the protection of birds  memiliki moto, “ bagi burung, bagi manusia, selamanya”. Moto ini bagus dan menarik perhatian, dan bagi saya selalu terlihat sangat alkitabiah, kecuali satu frasa yang hilang “bagi Allah”. Ciptaan ada bagi pujian dan kemuliaan dari Allah penciptanya. Kita manusia sebagai makluk ciptaan juga memiliki alasan itu juga dalam keberadaan kita seperti yang dinyatakan oleh shorter catechism of the Westminster confession of faith, tujuan utama manusia adalah memuliakan Allah dan menikmatinya selamanya. Kita adalah satu satunya makhluk yang diciptakan dalam gambaran dan rupa Allah, jadi pujian dan kemuliaan yang kita bawa kepada Allah mencerminkan status itu. Kaitan erat antara manusa dan bumi dipaparkan dengan jelas sejak Awalnya, kata dalam bahsa ibrani “ manusia “ adalah Adam. Kata bagi tanahatau butir butir adalah adamah, jadi kita memang “ makhluk bumi “ dibentuk dari debu tanah. Allah telah memberikan sumber sumber daya bumi ini bagi kita untuk memperoleh makanan dan bertahan hidup.
·         Oleh kristus, bagi kristus, melalui kristus
Disinilah kita menemukan kristus, kristus yang amanat agungnya mendorong misi kita, kristus yang hanya dalam namaya misi kita disahkan dan egektif. Namun sekali lagi, kita harus menunjukkan walaupun benar dan mulia bahwa orang berdosa diselamatkan melalui salib kristus. Dengarkan Paulus menjelaskan visi besarnya akan pekerjaan kristus dalam suatu perikop yang tampaknya merupakan pengharapan injil. Khotbah ini disusun dengan sangat jelas dan hati hati ( kol 1:15-23). Kita cenderung mulai dengan individu yan gmasalah dosanya perlu ditangani. Salib adalah jawaban bagi masalah individual itu, jadi anda bisa diselamatkan dan pergi ke surga. Visi Paulus tentang injil sama luasnya dengan ciptaan sendiri, dan itu disebabkan oleh pemahamannya akan salib mencakup seluruh ciptaan dalam karya pendamaian kristus misi penebusa Allah mencakup ciptaan. Misi kita mencakup berpartisipasi dalam karya penebusan itu sebagai agen kabar baik bagi ciptaan, juga bagi manusia. Penulisan api dan penghancuran tidak berarti seluruh ciptaan akan di hapuskan. Sebaliknya, ini parallel dengan istilah yang sama yang digunakan untuk menggambarkan cara dunia yang berdosa dihancurkan oleh air bah ( 1ptr 3 : 6-7). Sebagai hasilnya, misi kita sebagai manusai yang diciptakan adalah memedulikan bumi yang Allah ciptakan. Dan misi itu menjadi makin besar bagi kita sebagai manusai yang telah di tebus karena kita menantikan penebusan ciptaan juga maka aktifitas ekologis kita sebagai orang Kristen memiliki dimensi penciptaan maupun penebusan.
4.      UMAT YANG ADALAH BERKAT BAGI BANGSA-BANGSA
Siapa misionaris terbesar di alkitab ? beberapa orang mengatakan Yesus, tetapi sebagian besar mungkin menjawab Paulus. Bagaimana Paulus memahami kehidupan dan pekerjaan misinya sendiri ? apa yang ingin dicapainya ? apa yang membuatnya terus maji melewati semua pemukulan dan memar dalam karir misionarisnya ?
·         Ketaatan iman diatantara semua bangsa
Paulus menyatakannya dalam sebuah frasa diawal dan di akhir suratnya yang terpanjang, panggilannya sebagai rasul adalah, katanya “ untuk menuntun semua bangsa, supaya mereka percaya dan taat kepada namaNya. Paulus tidak bermaksud mengatakan bahwa Abraham adalah teladan yang cukup baik untuk menjelaskan doktrin pembenaran yang akan dipaparkan dalam sisa suratnya. Abraham bukan sekadar gambaran sembarangan tentang sesuatu yang lain justru itulah intinya. Agenda Allah sendiri untuk menyelamatkan dunia.  Kalau begitu siapa kita ? kita seperti orang- orang Galatia yang menerima surat Paulus. Jika kita termasuk bangsa – bangsa non yahudi dan telah percaya kepada Yesus sebagai mesias Israel dan juruslamat dunia, kita telah termasuk penerima berkat Abraham.
·         Abraham – didalam konteks kelam kejadian 1-11
Janji agung Allah kepada Abraham, sering disebut perjanjian Abraham, ada dalam kejadian 12. Namun kejadian 12 ada setelah kejadian 1-11. Kelihatannya memang jelas begitu tetapi ini sangat penting. Setelah air bah, Allah memperbarui janjinya kepada ciptaan, dan manusia sekali lagi diutus dibawah berkat Allah untuk beranak cucu dan memenuhi bumi. Jika di bandingkan dengan kisah menara babel menyajikan kepada kita umat yang tampaknya ingin menduduki surge bahkan sambil menentang kehendak Allah bagi mereka dibumi. Akibatnya adalah keterpecahan yang kacau. Menunjukan bagaimana semua dimensi hidup secara tragis menyimpang dari kebaikan maksud Allah yang asli. Setiap kecenderungan hati manusia sarat dengan kejatahatan.akan menuju kemana misi Allah dari sana ? apa yang bisa Allah lakukan selanjutnaya ? apapu itu mesti mencakup agenda penebusan yang luas.
·         Abraham dan kejutan Allah berkat bagi bangsa bangsa
Tidak sulit untuk melihat apa tema sentral dari ayat ayat ini (kejadian 12: 1-3) selain firman Allah kepada nuh, tidak lama setelah air bah kita belum mendengar banyak tentankag berat itu sejak pasal asal pembukaan kejadian. Jadi, saati kita sampai ke kejadian 12:1-3, dari konteksnya, sejauh ini, perkataan berkat, harus mencakup setidaknya konsep keberbuahan, pelipatgandaan, penyebaran, pemenuhan, dan kelimpahan. Disisi lain, secara vertical, mereka yang diberkati mengenal Allah yang memberkati mereka, and mereka berusaha hidup dalam relasi yang setia terhadap Allah mereka. Maka, berkat Abraham melipatgandakan sirinya sendiri. Mereka yang diberkati dipanggil untuk menjadi berkat diluar dirinya sendiri dan inilah suatu ciri yang membuatnya sangat missioner. Saat kita mengombinasikan gambaran kelam dalam kejadian 3-11 dengan janji berkat dalam pasal 12, kita bisa mengantisipasi kisahnya akan berlanjuta mencakup kedua realitas tersebut. Jika demikian, itu berarti berkat juga bersifat missioner. Karena justru janji bahwa semua bangsa di bumi akan mendapat berkat lewat pemilihan Allah kepada Abraham, yang mendorong terjadinya misi Allah, dan misi umat Allah yang mengalir dari padanya. Keselamatan juga adalah berkat Allah, karena keselamatan adalah penggenapan maksud baik Allah bagi ciptaan, maksudnya yang telah dinyatakan dalam ciptaan. Jadi siapa kita dan untuk apa kita ada disini? Kita juga harus menjadi umat yang darinya bangsa bangasa akan diberkati. Sejarah misi adalah sejarah menyebarnya berkat Allah sejarah dimana Allah memenuhi janjinya kepada Abraham. Allah berjanji memberkati Abraham didalam suatu relasi perjanjian dimana Abraham berespons didalam iman dan ketaatan. Itu menjadi pola bagi Israel juga. Berkat bukanlah sesuatu yang otomatis atau mekanis. Ketaatan adalah cara untuk hidup didalam lingkup berkat dan menikmatinya. Karenanya perjanjian abrahamis adalah salah satu pemersat utama berbagai gagasan dalam seluruh Alkitab. Namun naskah yang sama ini, yang berakhir dengan keuniversalan seperti itu, diawali dengan keunikan yang tunggal. Satu bangsa dipilih, tetapi semua bangsa harus menjadi penerima manfaat dari pilihan itu. Ini mempengaruhi cara kita memahami seluruh doktrin alkitab tentang pemilihan. Ada kecenderungan untuk membicarakan hanya sebagai suatu doktrin keselamatan yaitu untuk mengatakan, bahwa orang orang pilihan adalah mereka yang diselamatkan. Semua ini diawali dengan satu orang. Namun janji itu diberikan kepadanya dan benihnya, atau keturunnya.
·         Gema gema Abraham didalam teologi biblika
mazmur adalah nyanyian nyanyian dari bayangan imim Israel dalam ibadah mereka bukan hanya kepada hadirat Allah dalam penyembahan, pengakuan dosa, ucapan syukur, pujian dan protes, mereka juga memasang sayap dan terbang keujung ujung bumi dan membawa bangsa bangsa didunia kedalam lingkup visi mereka. Matius sering digambarakan sebagai injil bagi orang orang yahudi. Namun matius melihat dengan jelas keberadaan orang yahudi, sebagai umat Abraham, adalah demi semua bangsa. Lukas juga membungkus injilnya dengan unsur abrahamis disekeliling injilnya dengan melihat datanya Yesus sebagai penggenapan dari janji itu, serta relevansinya kepada Israel dan kepada semua bangsa. Tidaklah berlebihan mengatakan Abraham adalah figure paling penting dalam pemahaman Paulus akan injil hanya menempati posis kedua setelah Yesus. Karena apa yang telah Allah kerjakan dalam diri kristus tidak kurang dari apa yang telah Allah janjikan kepada Abraham, untuk menyatakan berkat kepada semua bangsa di bumi. Dan disaat kemanusiaan yang ditebus, bersama dengan semua malaikat dan semua makhluk dalam ciptaan, ikut serta untuk merayakanpencapaian besar itu, saya membayangkan Allah berbalik kepada Abraham dan berkata “ nah aku memenuhi janjiku” semua bangsa” kataku dan itu adalah semua bangsa misi tercapai.
·         Abraham sebagai teladan bagi misi kita
Jika kita adalah mereka yang mewarisi bukan hanya hak istimewa dari berkat abrahamis, tetapi juga tanggung jawab untuk menjadi berkat bagi bangsa bangsa. Bahwa kita merespons seperti yan dilakukan Abraham terhadap janji dan perintah Allah. Dengan cara ini bahkan berbagai kekaisaran Mesopotamia yang besar direlatifkan dan ditolak. Peradaban manusia yang terbesar tidak bisa menyelesaikan masalah manusia yang terdalam. Misi Allah menuntut meninggalkan dan berangkat. Dan tentu saja itu masih berlaku sekarang. Kini pada satu level kita bisa melihat hal ini sebagai suatu parallel yang jelas bagi pembukaan dari yang disebut amanat agung. Ada suatu debat kuno dikalangan para teolog biblika tentang apa pernjaian dengan Abraham itu tidak bersyarat atau bersayarat. Teks yang mengagumkan ini secara eksplisit mengikat maksud Allah yang dijanjikan bagi bangsa bangsa disatu sisi dan iman serta ketaatan Abraham di sisilain.
5.      UMAT YANG MELANGKAH DI JALAN ALLAH
·         Pengingat diri Allah
Kisah karya keselamatan Allah dimulai dengan panggilan kepada Abraham dan janjinya bahwa melalui keturunannya, berkat akan datang kepada semua bangsa dibumi. Namun dengan cara bagaimana ? dalam satu ayat ini dalam bahasa yang menyukakan manusia, Allah mengingatkan diriNya sendiri akan apa yang ada dalam benaknya saat dia memilih Abraham pada awalnya.
·         Sodom: suatu model mengenai dunia kita (ketidak taatan bangsa bangsa
Sodom mewakili jalan dunia yang telah jatuh ini.ia berada dalam alkitab sebagai sebuah prototype terkenal tentang kejahatan manusia dan penghakiman Allah yang akhirnya menimpa orang orang yang berbuat jahat itu. Istilah ze`aqah  atau  se`aqah,  adalah suatu kata teknis bagai jeritan kesakitan atau teriakan minta tolong dari mereka yang telah ditindas atau menjadi korban kerasan. Yang plaing jelas dari semuanya adlah jeritan meminta pertolongan dari seorang perempuan yang diperkosa. Disini dosa itu diidentifikasi sebagai penindasan, karena itulah yang langsung diindentifikasi oleh kata keluh kesah. Jadi dari kesaksia perjanjian lama yang lebih luas ini, jelas Sodom digunakan sebagai suatu paradigm suatu model masyarakat manusia dalam keadaanya yang terburuk. Dunia belu beribah banyak dari dunia Sodom. Karenanya misi umat Allah juga belum berubah.
·         Abraham: sebuah model tentang misi Allah
Jika demikian, percakapan Allah dengan dirinya dan dengan Abraham dalam kejadian 18 dilakukan dalam konteks kejahata Sodom. Dengan mengulai tujuan missioner yang sangat luas lingkupnya bagi dunia ini, Allah menjelaskan mengapa dia baru saja memperbarui janjinya kepada Abraham dan sara bahwa mereka akan mendapatkan seorang putra. Hal penting yang harus segera dilakukan adalah penghakiman. Tujuan universal yang terutama adalah berkat. Jadi kemudian, Allah berhenti untuk makan bersama Abraham dan sara. Allah tidak perlu melakukannya, tentu saja, sama seperti halnya dia tidak perlu “turun” untuk menemukan apa yang sedang terjadi di Sodom. Bukan karena mereka tahu sara adalah seorang juru masak yang baik. Itu karena Allah melihat pada pasang tua yang masih belum memiliki keturuanan ini, yang berkemah dibukit diatas kota didaratan, kunci kepada seluruh maksud misionernya bagi sejarah dan kemanusiaan.
·         Jalan Tuhan: suatu model bagi umat Allah
Kembali kepada ayat utama dan penting ( kejadian 18:19), kita mendapati etika ditengah tengahnya, dengan pemilihan disatu sisi dan misi disisi lain. Jadi kita perlu memeriksa apa makna sebenarnya dari frasa utamanya dan melakukan kebenaran dan keadilan. Lalau kita akan memperhatikan logika missioner yang kiat yang mengalir melalui ayat itu. Dan kita akan mengakhirnya dengan beberapa refleksi praktis yang menatang. Allah berkata dia telah memilih Abraham untuk menjadi guru, secara spesifik seorang guru akan jalan jalan Tuhan, dan seorang guru tentang kebenaran dan keadilan. Hidup  dijalan Allah berarti melakukan bagi orang lain apa yang Allah inginkan untuk dilakukan bagi mereka, atau lebih khusus lagi melakukan bagi orang lain apa yang telah Allah lakukan bagi anda dari status orang asing dari mesir dan disediakan makanan serta pakaian dipadang gurun. Kontrasnya dengan Sodom sekarang bahkan makin menonjol. Karena justru hal hal inilah yang gagal dilakukan oran gorang disodom, dalam penindasan mereka yang tak berperasaan dan kurangnya perhatian mereka dengan orang orang yang membutuhkan.
6.      UMAT YANG DITEBUS UNTUK MENJALANI KEHIDUPAN PENEBUSAN
·         Mengalami penebusan Allah
Didalam kisah keluaran, Allah bertindak sebagai penebus dan peristiwa itu sendiri disebut sebagau suatu tindakan penebusan. Dalam kedua pengertian ini keluaran menyediakan salah satu dari beberapa cara penting bagi perjanjian lama untuk menafsirkan pencapaian salbi kristus terutama melalui tindakan diri Yesus pada perjamuan terakhir dengan murid muridnya sebelum penyalibannya yang dalam beberapa cara semua injil mengaikannya dengan paskah. Jadi penebusan melalaui keluaran jelas merupakan suatu tema penting bagi teologi bibilka bagi kehidupa kita ini dan jelas ini berdampak bagi misi umat Allah. Karena mereka yang telah ditebus, dipanggil untuk hidup dalam penebusan sebagai responsnya. Di Israel praktik ini mungkin melibatkan hal itu, tetapi memiliki makna budaya yang lebih luas. Kata dalam bahasa ibrani adlah ga`al, dan kata bendanya bagi seseorang yang melakukan tindakan itu adalah seorang go`el. Bangsa Israel adalah suatu bangsa imigran, etnis minoritas disuatu Negara kerajaan yang besar. Mereka pada awalnya datang sebagai pengungsi yang kelaparan dan mendapatkan sambutan hangat. Karya penebusan Allah termasuk mengakhiri perbudakan politis ini untuk akhirnya memampukan Israel menjadi mapan sebagai bangsa yang merdeka.
·         MERESPONS PENEBUSAN ALLAH
·         Dipanggil untuk bersukacita
Respons naluriah pertama terhadap pembebasan keluaran yang besar itu adalah menyanyikan lagu lagu kesukacitaan, seperti yang dilakukan msa dan Miriam. Namun bersukacita dalam penebusan tidak boleh memudar seperti sorakan dan tepuk tangan pada akhir suatu kemenagan oleh raga. Keluaran terserap kedalam hukum dan kebiasaan kebiasaan isreal. Keluaran sering disebut berulang ulang sebagai motivasi untuk taat dalam berbagai tuntutan social. Jadi tidak mengejutkan mendapati bahwa hukum hukum pertama yang diberikan kepada Israel sekolompok budak yang melarikan diri langusng setelah sepuluh perintah Allah, ada kaitannya dengan cara mereka harus memperlakukan orang yang dalam masyarakat mereka sendiri, mendapati diri mereka sebagai semacam tenaga kerja yang terikat.
·         Hidup berdasarkan penebusan didalam misi
Lalu bagaimana kita bisa menghubungkan survey tentang beberapa dimensi dari teologi bibilka tentang penebusan ini, dengan akarnya pada keluaran dan penggenapannya dikayu salib, dengan kehidupan dalam misi bagi umat Allah ? kita telah melihat baik dalam perjanjian lama maupun baru, penebusan bukan hanya suatu fakta historis tentang masa lalu, atau hanya suatu pengalaman pribadi untuk dinikmati dimasa kini, tetapi suatu status yang harus dijalani dalam response etis. Dengan otoritas apa kita bisa melakukannya ? dengan kekuatan apa kita kompeten untuk memegang kuasa kejahatan ? atas dasar apa kita berani menantang rantai iblis, melalui perkataan dan perbuatan, dalam kehidupan spiritual, moral, fisik, dan soaial orang ? hanya melalui salib. Faktanya adalah dosa dan kejahatan membentuk kabar buruk dalam semua bidang kehidupan diplanet ini. Karya penebusan Allah melalui salib kristus adalah kabar baik bagi semua bidang kehidupan dibumi yang sudah disentuh oleh dosa yang artinya semua bidang kehidupan.
7.      UMAT YANG MEWAKILI ALLAH DIHADAPAN DUNIA
·         Mengingat kisah itu
Siapa kita dan untuk apa kita di sini? Bisa dikatakan itulah pertanyaan pertanyaan yang kita coba jawab dalam keseluruhan buku ini. Namun bahkan pada level personal pertanyaan seperti itu menantang. Jawaban tergantung pada kisah apa yang menurut anda didalamnya anda menjadi bagiannya. Jika kita melangkah mundur lagi. Keperjanjian lama, kita bisa mengajukan pertanyaan yang sama tentang bangsa Israel jadi saatkembali dalam bab ini untuk mempelajari keluaran 19:3-6, ingatlah bahwa dalam sepanjang buku ini kita sedang membangun suatu teologi biblika bagi kehidupan yang artinya teologi yang kita gali dari kisah ini dan pendapat Allah tentang bisa diterapkan kedalam hidup kita sendiri justru karena ini adalah bagian dari kisah kita, bagian dari kisah besar yang memberi makna dan tujuan dalam hidup kita sebagai umat Allah.
·         Anugrah masa lalu : keselamatan Allah (keluaran 19:4)
Kata kata pertama yang diperintahkan Allah untuk musa katakan kepada bangsa Israel adalah suatu pengingat. Namun kini, seperti yang telah kita gali dalam bab sebelumnya, mereka dibebaskan secara menyeluruh. Saya menekankan poin ini karena suatu kesalam pahaman yang amat disayangkan masih umum tetnang perbedaan antara perjanjian lama dan baru. Banyak orang Kristen berpokir bahwa itu bisa disimpulkan dengan mengatakan bahwa dalam perjanjian lama orang mencoba untuk diselamatkan dengan menaati hukum, sedangkan dalam perjanjian baru, kita tahu bahwa kita hanya bisa di selamatkan oleh anugrah iman. Jadi disini dalam teks kita. Allah mengingatkan bangsa Israel bahwa dia telah melepaskan mereka. Hukum adalah respons terhadap anugrah bukan cara mendapatkannya.
·         Anugrah masa depan : misi Allah ( keluaran19:5b)
Allah baru saja menyelamatkan satu bangsa tertentu dari belenggu. Namun tujuan utamanya adalah menawarkan keselamatan bagi semua bangsa. Sekarang tentu saja kita bisa membenarkan acuan kepada seluruh bangsa dan seluruh bumi dalam keluaran 19:5 terutama berfungsi untuk menekankan status. Jadi urusan Allah dengan Israel sebenarnya adala urannya yang belum selesai dengan seluruh dunia, sejak keadian 10 dan 11. Bagian kisah ini bukan kekecualian, tetapi lebih merupakan kelanjutan dari drama agung tersebut.
·         Anugrah masa kini : umat Allah didalam dunia milik Allah
Untuk memahami apa maknanya disebut imamat Allah dalam kaitannya dengan bangsa bangsa bagi Israel secara keseluruhan, kita harus memahami seperti apa iman Israel dalam kaitan dengan umat Israel lainnya. Pekerjaan umam adalah mengajarkan hukum kepada umat. Mereka ditunjuk untuk mengajarkan jalan jalan, kata kata, dan peritah Allah. Bangsa Israel yang telah berbuat dosa dengan beberapa cara akan membawa binatang ketempat kudus, menumpangkan tangan diatas kepalanya dan menyembelihnya. Melalui para imam dan pekerjaan penebusan mereka umat bisa datang kepada Allah. Itulah maknanya bagi Israel menjadi imamat Allah ditengah bangsa bangsa. Dalam istilah istilah perjanjian lama, menjadi kudus tidak berarti bangsa Israel harus menjadi suatu bangsa yang religious secara khusus. Pada intinya sesuatu atau seorang adalah kudus saat mereka dipisahkan untuk suatu tujuan tertentu dalam kaitannya dengan Allah dan kemudian disendirikan untuk tujuan itu.
8.      UMAT YANG MENARIK ORANG LAIN KEPADA ALLAH
·         Memancing keingin tahuan (keluaran4:5-8)
Israel perjanjian lama hidup dalam panggung yang sangat umum. Semua yang terjadi dalam sejarah mereka terbuka bagi pengamatan dan reaksi dari bangsa bangsa disekitarnya. Keterlihatan kepada bangsa bangsa ini bisa positif maupun negative. Poin kuncinya adalah suatu harus terlibat oleh mereka yang ada diluar batasan umat Allah. Hukuman perjanjian lama secara ekplisit mengundang bahkan menyambut penyelidikan dan perbandingan publik. Maka poinnya adalah jika Israel mau hidup seperti yang dimaksudkan Allah, bangsa bangsa akan memperhatikannya.
·         Menarik para pencari ( 1 raja raja 8:41-43 ;60-61)
Tentu saja dalam konteks ini, salomo mengingat secara khusus kesetiaan Allah terhadap perjanjiannya dengan daud, tetapi perkataannya memiliki gaung yang lebih luas. Tiga elemen janji Allah kepada Abraham telah digenapi secara spektakuler pada zaman pemerintahan salomo, dan kisah memerintahnya ayahandanya daud tela menekannya. Asumsi ini terbukti benar dalam sejarah alkitab. Terlepas dari fakta bahwa yerusalem adalah suatu kota cosmopolitan sejak zamansalomo, dengan banyaknya orang asing disana untuk alasan alasan komersial atau politis yang tak diragukan lagi ingin menyaksikan apa yang berlangsung di bait Allah salomo yang baru. Dan kesanalah kita kembali, seperti yang begitu sering kita lakukan kepada response tis yang dibutuhkan jika dunia harus melihat daya tarik Allah.
·         Mengundang kekaguman ( yeremia13:1-11)
Kata ikat pinggang dalam TNIV tidak benar benar menggambarkan potongan pakaian yang dimaksud.bagian busana yang elegan dan menarik, dan mungkin agar kurang sesuai dengan tabiat yeremia. Namun kemudian Allah menyuruh untuk pergi dan menguburnya dalam tanah disamping sungai.dengan demikian kita perlu bertanya,bagaimana misi kita sebagai umat Allah cocok dengan metafora ini ? saya harap jelas bagi kita bahwa kekaguman itu adalah bagi Allah, bukan bagi kita. Namun masih harus dikatakn bahwa jika secara fundamental tidak ada yang setidaknya bisa dikagumi dalam hidup oran Kristen secara indivial atau kesaksian kolektif gereja maka kecil harapannya duniaakan mendapati apa pun yang mengagumkan dalam Allah yang kita representasikan Allah yang ingin mengenakan kita seperti suatu jas atau jas atau gaun pesta.
·         Mengundang ibadah ( yesaya 60 )
Yesaya 60 adalah suatu pasal yang dimulai ayat1-3 dan berakhir ayat 19-20 dengan terang. Dan ini adalah terag yang sangat menarik, karena terang ini menyambut bukan hanya pengelana yang lelah, tetapi bangsa bangsa dunia ini adala suatu pasal yang kaya tentang maksud Allah bagi umatnya sendiri dan implikasi universalnya bagi dunia secara keseluruhan. Israel telah mengalami pembuangan dan tersebar diantara bangsa bangsa jadi sangat nabi menggambarkan bangsa datang sambil membawa anak mereka pulang. Namun dalam perspektif perjanjian lama yang lebih luas, siapa anak Israel ini yang kembali ke sion? Bukan hanya etnis Israel, tetapi umat dari semua bangsa seperti yang telah dijanjkan Allah kepada Abraham. Kekayaan dari seluruh dunia pada dasarnya adalah milik Allah dan suatu hari nanti akan memperindah tempat kediaman Allah dengan umat tebusannya.
·         Mengundang persetujuan
Dari yesaya 60 semakin dekat langkah kita kepada perjanjian baru. Disana kita juga bisa melihatbagian dari misi uamt Allah adalah untuk hidup sedemikian rupa sehingga mereka menarik bagi duna luar dan menarik orang lain untuk menemukan Dia. Sekarang dalam pasal yang sama, tentu saja, Yesus telah memperingatkan murid muridnya jika mereka menjalani hidup kerajaa Allah, mereka juga akan menderita penganiayaan. Gereja dalam kisah para rasul dianiaya, jelas. Namun lukas mencatatb bahwagereja itu juga memperbolehkan penghargaan dan disukai dibeberapa tempat. Dan ia membuat poin itu secara spesifik setelah berkomentar tentang kualitas kehidupat social dan ekonominya. Petrus tidak mengatakan para istri Kristen dari suami suami yang tidak percaya harus menjadi tidak menarik saat ia mengajar mereka untuk tidak membiarkan kecantikan mereka menjadi sekadar masalah gaya rambut dan perhiasan. Sebalikna ia ingin kecantikan mereka itu bersinar melalui tabiat dan perilaku mereka, sehingga mereka bisa memenangkan suami suami mereka kepada iman dalam kristus.
9.      UMAT YANG MENGENAL SATU SATUNYA ALLAH YANG HIDUP DAN SANG JURUSELAMAT
Mengenal Allah merupakan salah satu tema yang plaing meresap dalam teologi biblika. Banyak orang bahkan menuliskan buku buku untuk membahas tema ini. Didalam alkitab, memang benar bahwa mengenal Allah merupakan sebuah pengalaman yang amat pribadi, namun sama sekali bukan hal yang bersifat pribadi atau rohani semata. Dan melebihi semuanya, mengenal Allah merupakan sebuah tanggung jawab. Ia melahirkan sebuah agenda, sebuah misi.
·         Konteks konteks yang menantang
Didalam kisa para rasul, konflik yang terjadi adalah antara mereka disatu pihak yang mengklaim bahwa Yesus dari nazaret adalah mesias dan bahwa meskipun tepat seminggu sebelumnya Ia disalibkan dengan mereka, pada pihak lain, yang menolak ide tersebut dan menganggap semua ide itu sebagai omong kosong yang membahayakan. Dalam konteks konteks tersebut , kita diperintahkan untuk mengakui apa dan siapa yang kita kenal, dan menyaksikan keduanya.
·         Klaim klaim tanpa kompromi
Semua yang secara unik dialami oleh Israel terjadi agar mereka belajar sesuatu yang benar benar vital. Identintas dari Allah yang hidup. Ditempat lain dalam perjanjian lama, pertanyaan retorik yang sama ditanyakan untuk mengungkapkan keherankan dan kekaguman kepada YHWH sebagai Allah yang tak terbandingi. Dan karena tak ada yang seperti YHWH, semua bangsa pada akhirnya akan datang dan menyembahNya sebagai satu satunya Allah yang benar. Oleh karena itu, sebenernya telah terdapat dimensi yang bersifat misi dari kebenaran agung ini. Namun perjanjian lama tak sekadar mengatakan bahwa YHWH tak seperti Allah yang lain.
·         Loyalitas tak terbagi
Inilah pengetahuan yang memanggil kita untuk memberikan kesetiaan kita memegang teguh pengetahuan tersebut bagi diri kira dan membuatnya dikenal oleh orang lain tanpa berkompromi. Misi kita merupakan sebuah gerak reflex yang tak terhindarkan dari kebenaran tentang monoteisme alkitabiah. Bagi mereka yang telah menerima pengalaman yang tak terbantahkan tentang keselamatan dan pernyataan Allah, bersama dengan klaimnya yang gambling dan tak terkompromikan tentang Allah dan Yesus, maka secara alami akan mengalir sebuah teks yang telah kita pelajari jika kristus telah disalibkan bagi kita, jika kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, jika Allah didalam kristus telah mendamaikan dunia dengan dirinya.
10.  UMAT YANG MEMBAWA KESAKSIAN TENTANG SANG ALLAH YANG HIDUP
misi kita hampir pasti termasuk hal hal tersebut, dan bab ini akan menunjukkan oentingnya kesaksian yang diucapkan seperti itu didalam alkitab. Hal yang sama terlihat didalam strategi Paulus dalam penanaman dan pembangunan gereja. Kembali lagi ke soal urutan buku ini, bagaimanapun: saya telah mencoba untuk mengikuti urutan dari alkitab sendiri dalam menjawab pertanyaan.
·         Masalah ganda bagi Allah
Kisah Israel di perjanjian lama telah mencapai titik nadir dari yang pernah ada pembuangan dibabel. Dua generasi telah berlali. Tampaknya semua harapan telah pudar. Namun perkataan yang berada di pusat kita Yesaya ini mewartakan bagi kaim tertawan sebuah pesan anugrah yang ajaib. Meskipun demikian, ada dua masalah besar yang berada pada jalan rencana Allah yang besar itu. Berdasarkan asumsi budaya saat itu, para ilah dari bangsa bangsa yang besar dan kuat dianggap lebih besar dan lebih kuat daripada para ilah bangsa bangsa kecil yang mereka taklukkan. YHWH adalah satu satunya Allah yang hidup dan berdaulat, dan dia memegang kendali penuh atas peristiwa yang berujung pada pembuangan sebagaimana ia juga akan mengakhirnya. Namun solusi tersebut, yang tak lain adalah misi jangka panjang Allah sejak Ia memberi janjiNya kepada Abraham, kelihatannya akan menjadi sia sia. Dan inilah masalah terbesarbagi Allah yang kedua : Israel sendiri tampaknya tidak lebih baik dibandingkan bangsa bangsa lain. Karena itu, harapan bagi bangsa bangsa tidak akan bergantung pada kapasitas alamiah Israel untuk merespons dan taat, tetapi pada sebuah keajaiban kuasa anugrah dan pemulihan Allah yang menyembuhkan.
·         Peran ganda bagi Israel
Sebuah kumpulan besardari bangsa bangsa dari bangsa bangsa digambarkan dalam ayat 9. Bangsa bangsa ini memiliki ilah mereka yang sangat banyak. Menjadi seorang saksi merpukan sesuatu yang serius dalam Israel perjanjian lama. Sesuatu yang amat penting diungkapkan berkenaan dengan tanggung jawab atas tugas itu. Misi umat Allah bukanlah sial berapa besar apa yang sedang kita lakukan bagi Allah, namun soal betapa sabar dan tabah Allah dalam melakukan sesuatu melalui diri kita. Bagaimanapun paralelisme yang luar biasa dalam Yesaya 43:10 bermakna bahwa menjadi hamba Allah dan menjadi saksi Allah merupakan dua hal yang kini terintegrasi.
·         Tujuan ganda membawa kesaksian
Jadi Israel dipanggil sebagai hamba Allah untuk memberikan kesaksian mereka demi Allah. Ketiga kata kerja dalam kalimat penting dan banyak bergema didalam kitab Yesaya. Keberatan Allah terhadap Israel adalah karena mereka gagal mengenal Dia, baik itu dalam hal karunia anugerah maupun dalam pengalaman penghukumannya. Meskipun demikian, kegagalan seperti itu adalah apa yang telah sangat diantisipasi dalam pelayanan nabi Yesaya. Jelas ini tidak hanya soal berhala berhala dan pating patung dari para Allah, tetapi juga soal asal muasal mereka sebagai Allah.
·         Peran ganda para saksi dalam perjanjian baru
Jadi saat perjanjian baru mengembangkan tema tema perjanjian lama yang kaya tentang umat Allah sebagai saksi YHWH, hal ini terjadi melalui dua cara, yang keduanya tetap penting bagi misi kita sebagai umat Allah saat ini. Peristiwa yang baru saja dijelaskan datang nya sang mesias, penderitian, kematian, dan kebangkitanNya. Salah satu dari hak istimewa dan tanggung jawab utama kerasulan tepatnya adalah berikut ini untuk mengetahui kehidupan dan pelayanan Yesus Kristus dibumi dan untuk menjadi saksi dari kematian dan kebangkitannya. Mungkin kita akan berpikir, hal ini memang penting bagi para misionaris mula mula dari injil Yesus Kristus itu. Mereka dapat berdiri dan berkata kata, kami adalah saksi dari semua ini. Namun kita tdak bisa berkata seperti itu. Jadi apa relevansinya hal ini bagi misi umat Allah saat ini ? hal ini amatlah penting, sbab dimana semua kesaksian para saksi mata tentang Yesus itu pada akhirnya tercantum ? dank arena seluruh kesaksian kita tentang injil didasarkan pada Alkitab, maka merupakan hal utama bahwa kita harus dapat meyakini kelayakan dari dokumen tersebut. Semua kesaksian kita tenteang Tuhan Yesus Kristus dan kuasa yang menyelamatkan dari injil bergantung pada sifat layak dipercaya dari Alkitab.

11.  UMAT YANG MEMPROKLAMASIKAN INJIL KRISTUS
Misi umat Allah adalah membawa kabar baik kepada suatu dunia dimana kabar buruk merupakan sesuatu yang endemic secara meresahkan. Alasan pertama adalah Paulus mengajar kita injil : itu sama dengan mengatakan, berita injil tentang kematian dan kebangkita Yesus harus di pahami dalam kaitan dengan perjanjian lama.
·         Kabar baik bagi orang orang buangan
Empat kali dalam pasal pasal itu kita mendengar bahwa “ kabar baik’’ sedang datang. Periksalah, karena semua itu merupakan asal dari bahasa injil kita. Dimasing masing ayat kata dalam bahasa ibraninya adalah basar. Basar  artinya membawa atau mengumumkan kabar baik. Kata ini cukup umum dalam kehidupan sehari hari Israel perjanjian lama. Inilah inti beritanya dan inilah kebenaran yang menjelaskan tiga hal lainnya dalam kabar baik yang dibawa diutusan. Karena apa artinya mengatakan YHWH, Tuhan Allah Israel, memerintah sebagai raja ? apa yang dibawa oleh kabar baik tentang kerajaan Allah ? segala sesuatu yang telah dikatakan utusan, tetapi dengan semua gema tambahannya dalam perjanjian lama.
·         Kabar baik didalam Yesus
Injil yang pertama ditulis dengan “ inilah permulaan injil” tentang Yesus Kristus lalu meneruskan dengan mengutip Yesaya 40. Hal hal yang dibicarakan teks itu adalah justru hal hal yang Yesus tunjukkan sebagai bukti bahwa kerajaan Allah memang telah datang.  Injil pada dasarna adalah kabar baik tentang pemerintahan Allah. Injil adalah kabar baik tentang Allah yang telah datang yang kembali seperti yang di janjikannya pada awalnya, da yang akan datang kembali, membawa baik penghakiman bagi mereka yang menolaknya maupun keselamatan bagi mereka yang mendengar panggilanNya untuk bertobat dan percaya kepada kabar baik.
·         Kabar baik bagi Paulus
Apa yang dimaksudkan Paulus dengan “ sesuai dengan kitab suci “ diikhtisarkan dalam ayat ayat pembukaan dari suratnya kepada jemaat roma, memperjelas bahwa bagi Paulus “injil” pada dasarnya adalah identitas, cerita dan pencapaian Yesus dari sudut pandang kitab suci. Maka, injil bagi Paulus, berakar dalam kitab suci dan dibentuk oleh kerajaan Allah. Jika demikian, injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya,pertama tama orang yahudi, tetapi juga orang yunani. Kabar baik yang begitu las mengubahkan itu tak bisa disembunyikan! Memang sifat sesungguhnya dari injil adalah bahwa ini adalah kabar baik untuk memang harus diberitahukan, seperti yang kita lihat dari akar alkitabiahnya dalam Yesaya 52:7. Paulus juga jelas memiliki perspektif geografis tentang apa artinya memberitakan injil kepada bangsa bangsa.
12.  UMAT YANG MENGUTUS DAN YANG JUGA DIUTUS
·         Pengutusan perjanjian lama
kata kerja dalam bahasa Ibrani salah, artinya mengutus dan kata ini digunakan dengan rentang makna sehari hari yang luas, seperti kata dalam bahasa inggrisnya. Dengan kata lain, pengutusan dari Allah sangat terkait dengan dua tindakan besar Allah didalam dan bagi Israel perjanjian lama keselamatan dan penyataan. Pada kesempatan ini tidak ada yang pasif atau hanya retrospektif tentang pengutusan musa. Semuanya jelas sejak awal, dan tidak nyaman bagi musa, yang dalam kepanikan misionaris klasik meminta kepada Allah untuk mengirimkan orang lain saja. Firman Allah adalah misionaris yang sempurna, berbuah sepenuhnya seperti rencana Allah. Pengutusan Allah penuh maksud, menggenapi keinginan Allah yang terbesar.jadi segmen perjanjian lama dalam perjalanan teologi biblika kita tentang tema “pengutusan” telah memberi kita tiga hal utama untuk dipikirkan. Sekarang karena kita tahu misi Allah akhirnya adalah penebusan seluruh ciptaannya dan perluasan pengetahuan akan kemuliaanNya samapai keujung ujung bumi, fakta bahwa Allah memilih agen mansia untuk diutus dan digunakan untuk menggenapi misi itu menjadi sangat penting.
·         Allah yang mengutus
Yesus tidak tiba bagitu saja; dia diutus. Ini adlaah salah satu dimensi yang paling terlihat dalam kesadaran dirinya kesadaran yang mendorong bahwadia telah diutus oleh bapaNya untuk melakukan kehendakNya.karena Allah mengutus rohNya dalam perjanjian lama, tidak mengherankan Allah bapa dikatakan melakkan hal yang sama dalam perjanjian baru, atau Yesus akan melakukannya menurut janji Bapa. Ini tidak pernah diungkap dlama bentuk Roh kudus “mengutus” Yesus, tetapi Yesus jelas diutus dengan, atau dalam kuasa, roh kudus. Misinya adalah yang diembankan padaNya oleh urapan Roh kuds, dan lukas menekankan pada beberapa pon bahwa yang Yesus lakukan dipenuhi atau dipimpin Roh kudus. Maka, misi umat Allah bukanla suatu struktur eksternal yang dibangun oleh gereja sendiri suatu program atau strategi yang di ciptakan oleh suatu institusi.
·         Para rasul
Kata “para rasul” berarti “ yang diutus”. Dua kata dalam bahasa Yunani isa digunakan untuk mengutus, pempo dan apostello, dan keduanya ditemukan dalam perjanjian baru, dengan hanya sedikit perbedaan. Namun, saat diterapkan dalam dua belas rasul pertama yang Yesus panggil sendiri, bentuk kata bendanya,  apostolos, memang memperoleh signifikansi istimewa dalam kaitan dengan kelompok itu. Diutus adalah esensi kerasulan, walaupun pengutusannya dipandang lebih sebagai mengawasi atau mengesahan suatu tugas ketimbang perlu melibatkan perjalana secara geografis.
·         Tanda tanda pengutusan misi dan gereja gereja pendukung
Perjanjian baru memberitahu kita bukan hanya tentang individu seperti yang ada di atas individu yang bepergian kesegala tujuan dalam berbagai misi. Karena misi adalah aliran yang tak terhindarkan dari komitmen sepenuh hati terhadap kebenaran. Seperti halnya gereja di antiokia menduung misi setela pengajaran Paulus dan barnabas yang setia,demikian pula gereja dalam 3 yohanes mendukung misi berlandaskan hidup dalam keberana yang setia dari gayus. Kita semua baik yang di utus maupun yang mengutus, bekerja bagi kebenaran. Itulah tanggung jawab dan hak istimewa misi Kristen.
13.  UMAT YANG HIDUP DAN BERKARYA DIARENA PUBLIK
·         Allah dan arena public
Hasil dari pemikiran yang terdikotomi sepertiitu adalah suatu keidupan Kristen yan guga terdikotom. Bahkan, ini adalh suatu dikotomi yang memberi banyak orang Kristen sejumlah besar ketidak nyamanan batiniah karena ketidak terkaitan yang mencolok antara pemikiran mereka tenang apa yang Allah paling inginkan dengan apa yang harus mereka lakukan. Tugas ini pada gilirannya mengharuskan relasi ekonimi, sehingga ada kebutuhan kejujuran dan keadilan dseluruh lingkup social dan ekonomi. Menurut alkitab, Allah adalah hakim yang independen dari semau yang terjadi dalam arena public. Perjanjian lama berbicara berualgn kali tentang YHWH sebagai Allah yang melihat dan mengetahui dan mengevaluasi. Tantangan misi umat Allah adlah hidup dengan ketegangan konstan antara melakukan keduanya dengan keyakinan alkitabiah yang setara.
·         Keterlibatan missioner dalam arena public
Umat Allah dipanggil untuk terlibat dalam dunia ciptaan. Alkitab mengajarkan kita berbagai cara dimana keterlibatan orang orang percaya dalam arena public sekuler sepenuhnya konsisten dengan panggilan Allah dan misi Allah bagi umatNya. Dalam perjanjian baru, bukti bagi orang orang percaya dalam pelayanan politik lebih sedikit, tetapi jika oran gbisa membangun suatu argument atas dasar deduksi, tampaknya kemungkinannya besar Karena Paulus bisa menyebut otoritas romawi yang memerintah sebagai pelayan Allah, menggunakan nama nama yang biasanya digunakan bagi pelayanan Kristen, ia tak akan melarang orang Kristen melaani dalam jabatan public.
·         Konfrontasi misionerdalam arena public
Namun, melakukan injil, walaupun harus dilakukan dalam keterlibatan dengan dunia, secara tak terhindarkan membawa konflik konflik dengan dunia dan arena public adalah arena bagi konfrontasi itu dengan mata terbuka, kepala tegak dan persenjataan rohani tersedia. Namun mengapa orang Kristen dipanggil untuk berbeda secara etis di arena public ? jawabannya adalah kita memiliki suatu pandang yang berbeda akan dunia itu sendiri. Kita memandang dunia sebagai ciptaan dari Allah dalam Alkitab yang tunggal dan transeden, dan karenanya kita menolak Allah pembujuk yang mengerumuni arena public dewasa ini seperti yang mereka lakukan dalam agora di atena pada zaman Paulus.pekerjaan adalah bagian dari ciptaan, tetapi alkitab sangat menadari godaan untuk mengubah pekerjaan menjadi suatu berhala saat kita hidup untuk apa yang bisa kita lakukan dan capai, lalau memperoleh identitas dan kepuasan kita darinya, terlebih saat pekerjaan didorong oleh keserakahan. Bahan alkitab yang berkatian dengan penderitaan umat Allah secara individu atau kolektif terlalu banyak bahkan hanya untuk sekadar mendaftar perikop perikop yang relevan. Ingatlah selalu akan Dia, yang teku menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap dirinya dari pihak orang orang berdosa supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.
14.  UMAT YANG MEMUJI DAN BERDOA
·         Ibadah sebagai sasaran misi
Sasaran segala wujud misi kita daalh beribadah dan memuliakan satu satunya sang Allah yang hidup. Itu karena sasaran seluruh kehidupan manusai adalah mengasihi, beribadah kepada Allah, dan menikmatinya. Karena itu, misi Allah adalah kasih ilahiah yang dinamis, yang menggerakan Allah untuk mencari kesejahteraan dan berkat tertinggi bagi umat manusiadengan membawa mereka kedalam relasi dengan dirinya sendiri, dimana mereka mengasihi, beribadah kepadanya, serta memuliakan Dia. Visi Alkitab terakhir yang dahsyat didalam wahyu melangkah lebih jauh tak hanya melihat segala bangsa dari semua manusia bersatu untuk memuji Allah, tetapi bahkan segala mahkluk didalam seluruh ciptaan menyampaikan kemuliaan kepada Allah.
·         Pujian pujian missioner
Nas nas ini meegaskan bahwa Allah menciptakan Israel demi kemuliaan diriNya sendiri untuk mendatangkan pujian kepadanya.kalau begitu, adakah pertentangan disini ? apa Israel diciptakan demi bangsa bangsa ataukah demi kemuliaan dan pujian pujian bagi Allah ? jawabannya adalah kedua duanya. Karena seerti yang telah kita lihat tujuan utama ALla untuk berkat bagi bangsa angsa adalah supaya mereka mengenal dan memuliakandia sebagai kebaikan terbesar bagi diri mereka. Karena itu misi umat Allah berasal dari fakta bahwa mereka diciptakan untuk mendatangkan puji pujian dan kemuliaan kepada Allah dan membawa bangsa bangsa dunia kedalam bentuk orchestra kidung pujian yang sama. Karena itu, kita diciptakan untuk mendatangkan kemuliaan bagi Allah, pencipta kita. Kita ditebus untuk mendeklarasikan puji pujian Allah, penebusa kita.
·         Doa missioner
Demikianlah kehidupan doa Israel dimaksudkan sebagai sesuatu yang bersifat missioner. Hal itu merupakan demonstrasi dari kedekatan Allah. Musa tak mengisyaratkan bahwa Israel mesti berdoa supaya bisa dilihat dan dikagumi bangsa lain, tetapi bahwa pelaksanaan normal relasi mereka dengan Allah melalui doa mesti membentuk salah satu bagian dari kesaksian tentang realitas sang Allah yang hidup, yang bagiNya mereka diciptakan. Doa merupakan partisipasi didala kemenangan akhir tersebut dan didalam pergumulan yang memimpin kepadanya. Karena misi ii merupakan misi Allah, dan misi umat Allah adalah menjadi rekan sekerja Allah didalam lading yang berada didalam dunia milik Allah.
15.  PERJALANAN KITA SEJAUH INI DAN PEJALANAN YANG MASIH MENJELANG
·         Perjalanan kita menelusuri alkitab
Kita melihat bahwa msi kita menurut loyalitas yang asasi kepada kebenaran akan satu satunya sang Allah yang hidup, yang kita kenal melalui tindakan pewahyuan dan keselamatannya yang besar dalam sejarah, yang mencapai klimaks didalam kristus. Karenanya, didalam misi kita, kita bergabung dengan mereka yang sepanjang sejarah telah di utus Allah untuk menuntaskan berbagai aspek bereda dari misi Allah itu sendiri didalam dunia.
·         Dunia
dalam pemeriksaan dibanyak tempat yang sudah kita lakukan, kita telah menilik dunia, tempatdimana misi kita berlangsung. Ada dua area yang memerlukan aplikasi yang penuh determinasi dari kita. Dalam pengertian tersebut, perilaku ini merupakan bagian dari “misi” kita didalam arti terluasnya. Tetapi saya juga akan melangkah lebih jauh dan berargumentasi bahwa Allah memanggil sebagain orang Kristen kepada “misi misi” ekologis sebagai bidang pelayanan utama mereka didalam dunia. Kita di panggil untuk menjalankan peran sebagai nabi, bukan sebagai rohaniwan pengurus kapel. Artinya peran gereja bukanlah sekadar menarih salutan tipis berkat yang tak kristis kepada apapun kegiatan social atau ekonomi yang berlangsung diarena publik.
·         Injil
Alkitab membawakan kepada kita kabar baik yang mempesona,yang berbicara kepada sekaligus mampu mentransformasi segala wilayah kehidupan manusia yang disentuh oleh dosa. Masalah adalah kita mesti berkontrasi pada salah satu aspek dari kabar baik alkitabiah tersebut sehingga kita mengecilkan yang lainnya.mari kita ingatkan diri akan sebagian dari keutuhan besar yang telah kita perhatikan didalam pemeriksaan kita sebeblumnya. Sayangnya kita juga bisa menunjuk kepada kehidupan orang yang mengklaim berbagai manfaat injil tetapi tak menunjukkan kuasa injil yang mentransformasi dan itu membawa kita kepada wilayah dari refleksi kita yang terakhir.
·         Gereja
Refleksi seperti apa yang bisa kita tawarkan dari teologi biblika kita tentang msi umat Allah dalam kaitan dengan umat itu sendiri ? emang terlalu mudah jika kita berbicara tentang misi sebagai sebuah tugas, sebuah proyek, sebuah nilai ideal, sebuah strategi, serangkaian pencapaian. Tetapi perjalanan kita ini telah mengajarkan kita sesuatu yang sangat penting, bahwa umat Allah yang telah Allah panggil kedalam kemitraan dengan dirinya sendiri denan dirinya sendiri dalam misi penebusannya itu perlu pula memperhatikan diri mereka sendiri. Saat kita bertobat dan kembali mendengar kata kata abadi manat agung Tuhan Yesus yang mengarahkan kita ke jalan tersebut. Niscaya sebuah upaya yang memukau jika kita memaai secara perlahan himne yang indah ini, karya seorang misionaris britania, dan mencatat segala gema dan kiasan dari berbagai nas spesfik Alkitab yang dimuatnya. Walaupun jelas dipicu oleh 1 petrus 2:9-12,nas ini menginkuti petrus dalam menarik berbagai tema dan tantangan dari seluruh bagian alkitab yang menjadikan himne tersebut akhir yang cocok bagi buku ini, yang telah mecoba pula melakukan hal yang sama.