Dia harus semakin besar

Devotion from Yohanes 3:22-36

Bagian selanjutnya menyoroti pelayanan Yesus di daerah Yudea. Kemungkinan di dekat Yerusalem sebagai kelanjutan kisah Yohanes 3:1-21. Dikisahkan bahwa Yesus dan murid-murid-Nya membaptis di dekat tempat Yohanes Pembaptis juga membaptis (ay. 23). Yohanes 4:2 menegaskan bahwa yang membaptis adalah murid-murid Yesus. Mereka melanjutkan tradisi pembaptisan yang dilakukan oleh Yohanes Pembaptis, yaitu memisahkan Israel sejati yang akan dipersiapkan menantikan kedatangan Sang Mesias, memisahkan mereka dari kebanyakan Israel yang tidak hidup secara benar. Tetapi Yohanes 4:2 mengingatkan bahwa Yesus tidak membaptis dengan air. Yesus akan membaptis dengan Roh Kudus ketika waktunya tiba, yaitu ketika Dia sudah mempersembahkan diri-Nya di hadapan Bapa setelah mengadakan penyucian dosa (Ibr. 1:3, Yoh. 16:7-13). Dia tidak membaptis dengan air. Murid-murid-Nyalah yang membaptis dengan air.

Tetapi di dalam ayat 26, setelah ada perdebatan tentang baptisan dengan orang-orang Yahudi, mereka memberitahukan Yohanes Pembaptis bahwa murid-murid Yesus juga membaptis. Banyak kelompok mengadakan pembaptisan di daerah itu. Ketika murid-murid Yohanes berdebat dengan orang Yahudi, mereka bisa mengklaim keabsahan baptisan Yohanes Pembaptis karena Yohanes memperoleh murid jauh lebih banyak daripada orang-orang Yahudi lain yang juga membaptis di sana. Yohanes Pembaptis jauh lebih berkuasa dan jauh lebih didengar dan diikuti dibandingkan dengan pengajar-pengajar Yahudi lain. Maka kemungkinan yang terjadi pada ayat 25 adalah murid-murid Yohanes membanggakan gurunya dengan membandingkan jumlah pengikut Yohanes dengan orang Yahudi yang mendebat mereka. Tetapi, walaupun mereka menang atas orang Yahudi itu berdasarkan standar mereka, mereka menyadari satu hal, yaitu ternyata ada yang lebih banyak pengikut dibandingkan Yohanes Pembaptis, yaitu Yesus. Yesus memperoleh murid lebih banyak daripada Yohanes Pembaptis (Yoh. 4:1). Itulah sebabnya setelah berdebat dengan orang Yahudi di ayat 25, tiba-tiba mereka membahas tentang Yesus kepada Yohanes Pembaptis di ayat 26. “Rabi, orang yang engkau tunjuk sebelumnya, sekarang mempunyai murid lebih banyak daripada engkau…” Yohanes menegur konsep dari murid-muridnya. Murid-muridnya masih memiliki pengertian duniawi. Mereka ingin menjadi hebat. Mereka ingin berada di dalam kelompok terhebat. Mereka ingin membandingkan guru mereka dengan guru-guru lain dan berbangga dengan jumlah murid yang diperoleh guru mereka itu. Mereka akan menjadi sombong jikalau guru mereka lebih baik, tetapi mereka akan terganggu jikalau guru mereka dikalahkan orang lain. Betapa rusak pengertian para murid ini. Yohanes mengoreksi mereka dengan mengingatkan di ayat 27 bahwa segala sesuatu diberikan oleh Tuhan. Tidak ada yang dengan kekuatan sendiri mencapai apa pun yang dicapai di dalam pelayanannya. Tuhanlah yang memberikan kepada Yohanes apa yang Tuhan mau berikan. Tuhan memercayakan kepada Yohanes apa yang menjadi milik Tuhan, bukan milik Yohanes. Ukuran bagi hamba Tuhan yang melayani Tuhan adalah menjalankan bagian yang dipercayakan Tuhan kepadanya. Yohanes mengajarkan murid-muridnya bahwa panggilan dia adalah mempersiapkan jalan bagi Sang Mesias. Berarti dia harus mempersiapkan orang-orang untuk mengikut Yesus, bukan mengikut dirinya. Sukacita Yohanes adalah melihat Yesus semakin besar dan semakin ditinggikan. Sukacita dia adalah melihat Yesus dan mendengar suara-Nya memanggil murid-murid-Nya datang kepada Dia. Yohanes hanyalah suara yang perlahan-lahan akan hilang. Suara yang mengarahkan setiap pendengarnya untuk memberikan fokus pandangan kepada Yesus, bukan kepada dirinya sendiri. Kalimat yang sangat indah diucapkan Yohanes di dalam ayat 30, “Yesus Kristus harus semakin besar dan aku harus semakin kecil.” Mengapa? Yohanes memberikan empat alasan:

Ayat 3:31: Yesus datang dari atas, lebih tinggi daripada nabi mana pun, termasuk Yohanes. Yesus memberitakan firman-Nya sebagai Dia yang datang dari atas. Dia yang melampaui seluruh alam semesta! Dia tidak membicarakan perkataan-perkataan dari bumi, tetapi dari surga. Manakah yang lebih besar? Yohanes atau Yesus. Yohanes mengatakan, Yesuslah yang mutlak lebih besar.Ayat 3:32: Yesus menyaksikan apa yang Dia alami sendiri, yaitu relasi kasih dengan Bapa di surga. Dia memberitakan sebagai saksi yang mengenal Bapa di surga. Dia tidak berbicara tentang Allah berdasarkan kata orang. Dia tidak berbicara tentang Allah sebagai orang yang diberikan firman oleh Allah, tetapi yang tidak pernah melihat Allah. Dia berbicara tentang Allah sebagai saksi yang mengenal dan intim dengan Allah. Dia mengenal Allah sebagai Anak yang ada di pangkuan Sang Bapa. Tidak ada yang bisa berbicara tentang Allah lebih akurat, lebih tepat, dan lebih limpah, sekaligus lebih penuh keintiman dan kasih dibandingkan Yesus Kristus.Ayat 3:34: Yesus diberikan Roh Kudus dengan sempurna dan limpah sebagai utusan Allah. Yesus adalah utusan Allah yang dikaruniai Roh Kudus lebih daripada siapa pun. Yohanes Pembaptis dipenuhi Roh Kudus sejak dari kandungan ibunya (Luk. 1:15). Siapakah yang dapat menyaksikan kuasa Roh Kudus bekerja pada dirinya lebih daripada Yohanes? Dia berkhotbah dengan kuasa Roh Kudus. Dia melayani dengan kuasa Roh Kudus. Tidak ada pemimpin Yahudi pada zamannya yang bisa disamakan dengan dia. Dia melampaui siapa pun karena kuasa Roh Kudus bekerja dengan sangat hebat melalui dia. Tetapi apakah yang dia katakan tentang Kristus? Dia mengatakan bahwa kepada Kristus Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas (ay. 34)! Bukan Yohanes, tetapi Yesuslah yang dipenuhi oleh Roh Kudus dengan sempurna. Bukan Yohanes, tetapi Yesuslah yang diurapi oleh Roh Kudus. Inilah ucapan yang keluar dari seorang yang sangat berkuasa karena dipenuhi Roh Kudus. Dia mengaku bahwa Yesuslah yang utama, dan Roh Kudus memenuhi Yesus sebagai utusan Allah yang utama. Dia melampaui nabi, melampaui Yohanes Pembaptis, dan melampaui semua orang dalam hal dipenuhi Roh Kudus. Setelah memahami ini barulah kita mengerti betapa agungnya anugerah Yesus Kristus yang berjanji memberikan Roh Kudus kepada gereja-Nya (Yoh. 14:16, 17, 26; Luk. 11:13; Kis. 1:8). Gereja-Nya, yaitu kita semua, sebenarnya diberikan Roh Kudus dengan kepenuhan yang sama dengan yang diberikan kepada Yesus Kristus. Apa yang Dia terima dari Bapa-Nya, itu jugalah yang diberikan Yesus kepada kita! Sudahkah kita hidup dengan dipimpin oleh Roh Kudus? Sudahkah kuasa Allah yang Mahatinggi memimpin hidup kita? Jika belum, mengapa? Bukankah Yesus mengatakan bahwa Dia memberikan Roh Kudus kepada gereja-Nya?Ayat 3:35: Yesus adalah ahli waris Kerajaan Allah. Bapa menyerahkan semua kepada Sang Anak. Tidak ada yang bisa disetarakan dengan Yesus dalam hal ini. Seluruh Kerajaan Allah diberikan Sang Bapa kepada Sang Anak. Dialah yang akan disembah sujud semua raja-raja di bumi (Mzm. 2:10-11). Dialah pewaris takhta kerajaan, Dialah pewaris takhta penghakiman, Dialah pewaris kemuliaan, Dialah pewaris kuasa dari Bapa-Nya. Siapakah Yohanes? Yohanes hanya berseru agar orang-orang memandang Kristus dan mengagumi Dia, mengasihi Dia, mengikuti Dia, menyembah Dia, dan menaati Dia. Seluruh manusia harus datang kepada Dia. Inilah tugas Yohanes. Membuat sang mempelai perempuan memandang kepada Kristus, membuat seluruh Israel datang dan menyembah Sang Mesias.

Inilah kebesaran Yohanes Pembaptis. Dia mempunyai kuasa sangat besar dan pelayanan yang sangat dipimpin oleh Tuhan karena dia mengabaikan dirinya dan meninggikan Kristus. Mari belajar menikmati melayani Kristus seperti Yohanes. Dia tidak menghiraukan dirinya, kelompoknya, alirannya. Dia merendahkan diri demi meninggikan Kristus. Kita terlalu banyak menghiraukan diri kita, gereja kita, aliran kita, guru kita, pemimpin kita, sehingga tanpa sadar kita marah ketika Yesus memperoleh murid lebih banyak dari gerakan, aliran, dan gereja, serta pemimpin kita. Jangan seperti ini! Rendahkan diri, abaikan kemegahan kelompok sendiri! Tinggikanlah Kristus! Hanya Dia yang layak ditinggikan. Segala kemuliaan bagi Sang Mesias, Anak Allah, yang ditinggikan oleh Bapa di surga.