Devotion from Yohanes 10:26-33
Siapakah yang dapat percaya kepada Yesus Kristus? Hanya dia yang diberikan anugerah oleh Bapa untuk percaya kepada Kristus. Orang-orang ini mengenal Yesus dan mendapatkan apa yang Yesus Kristus berikan dengan limpah bagi umat-Nya. Orang-orang ini dapat mendengar perkataan hikmat yang paling agung sepanjang sejarah, yaitu perkataan hikmat Kristus. Perkataan yang melebihi perkataan Salomo (Luk. 11:31)! Perkataan dari Dia yang adalah hikmat Allah yang menciptakan segala sesuatu (Kol. 1:16; 2:2, 3). Perkataan yang begitu agung, manusia tidak mungkin layak untuk menerimanya. Tetapi perkataan itulah yang diizinkan Tuhan didengar oleh orang Israel. Tetapi apakah orang Israel mendengar? Tidak. Mereka justru menutup telinga mereka dan melawan Yesus! Sampai berapa lamakah Tuhan harus bersabar kepada umat-Nya yang seperti ini? Tuhan memberikan kepada mereka terang, tetapi mereka lebih suka gelap. Tuhan memberikan kepada mereka cinta kasih, tetapi mereka lebih suka tipu daya dunia. Tuhan memberikan kepada mereka Anak-Nya, dan mereka memberikan salib dan paku untuk Dia! Tuhan memberikan kepada mereka hikmat Allah melalui Anak-Nya, dan mereka lebih suka kebodohan.
Tetapi pekerjaan Yesus Kristus tidak akan mungkin gagal (Yes. 52:13, 55:11). Allah Bapa tetap akan membangkitkan orang-orang yang percaya dan setia kepada perkataan Kristus. Mereka bukan saja mendengar perkataan Yesus, mereka juga menaatinya hingga seluruh bumi tunduk kepada Kristus. Merekalah orang-orang pilihan yang akan mulai membawa nama Kristus ke seluruh dunia dan yang akan memunculkan orang-orang percaya di seluruh bagian bumi ini. Mereka mendengar suara Yesus. Mereka mendengar suara Yesus bukan karena terpaksa, bukan karena suara itu terlalu keras sehingga mereka tidak sanggup memalingkan telinga mereka. Tidak! Mereka mendengar karena mereka ingin mendengar. Mereka mendengar karena mereka mengasihi Yesus Kristus. Mereka inilah orang-orang pilihan itu. Merekalah domba-domba milik Kristus yang diberikan oleh Bapa kepada Anak-Nya, yaitu Kristus. Domba-domba yang akan menikmati hidup kekal, yaitu hidup yang penuh dengan kelimpahan karena adanya kasih dan penyertaan Tuhan. Mereka inilah orang-orang yang sanggup memahami perkataan Kristus dan mengasihi Kristus. Orang-orang yang dikasihi dan akan senantiasa dijaga oleh Kristus. Kristus akan menjaga kelompok orang ini dengan segenap kasih dan kekuatan-Nya. Perhatikanlah hal ini baik-baik! Kristus mengasihi kelompok orang ini dan akan menjaga mereka dengan segenap kasih dan kekuatan-Nya. Dia tidak akan pernah membiarkan orang-orang ini diambil dari-Nya. Bapa di surga pun tidak akan membiarkan ada apa pun atau siapa pun yang dapat merebut mereka dari Kristus. Dosa, Iblis, dan maut tidak akan berhasil. Dan jika tiga ini pun tidak bisa merebut kita dari Kristus, adakah hal lain lagi yang sanggup merebut kita dari Kristus? Tidak. Mengapa tidak? Karena Allah Bapa dan Kristus sendiri yang menjamin agar kita selamanya milik Kristus!
Bukankah ini perkataan yang sangat indah? Tuhan Yesus akan mengerjakan apa pun yang ada di dalam kuasa-Nya (yang tidak terbatas itu!) untuk mempertahankan kita semua tetap menjadi milik-Nya. Kita menjadi milik-Nya karena kasih, dan hanya kekuatan kasih yang sejati, yang penuh dengan afeksi yang suci inilah yang memberikan hidup yang berlimpah kepada kita. Kasih Kristuslah yang membuat segala sesuatu bermakna bagi umat-Nya. Kasih Kristuslah yang membuat umat Tuhan menikmati Allah dengan sempurna dan berlimpah. Bagaimanakah umat Tuhan seharusnya berespons terhadap hal ini? Domba-domba Kristus mendengar, percaya, dan menikmati janji-Nya ini, tetapi umat-Nya yang lain, yang tidak pernah sungguh-sungguh memiliki hati umat yang sejati, mereka mengabaikan perkataan ini. Bahkan lebih lagi, mereka memberontak terhadap Kristus. Mereka mengeraskan hati dan membenci Yesus! Setiap kalimat yang Dia katakan untuk memberkati umat-Nya selalu membangkitkan kemarahan dan dengki mereka. Pemimpin umat yang berhati setan! Inilah mereka semua!
Yesus menegaskan kesehatian antara Dia dengan Bapa-Nya di surga di dalam mengasihi umat-Nya. Baik Yesus maupun Bapa-Nya di surga mengasihi umat-Nya dengan kasih yang sama, kuasa yang sama, afeksi yang sama, dan kemuliaan yang sama. Bukan hanya Yesus yang mengasihi domba-domba-Nya. Bapa juga mengasihi domba-domba Kristus ini dengan kasih yang sama. Yesus Kristus dan Bapa adalah satu. Setara di dalam pekerjaan mencipta, setara di dalam menebus, dan setara di dalam relasi kasih dengan manusia. Bapa dan Kristus adalah satu. Jika kita di dalam Kristus, maka pastilah kita berada di dalam Bapa. Pengajaran tentang kesatuan yang indah antara Kristus dengan Bapa inilah ternyata yang memancing kemarahan orang-orang Yahudi. Mereka ingin menjaga kekudusan Allah dengan membenci Anak-Nya yang berhak disetarakan dengan Allah. Tetapi seluruh tanda-tanda yang membuktikan bahwa Yesus benar-benar Anak Allah telah dinyatakan. Dia mengerjakan semua tanda-tanda yang telah Tuhan nyatakan di dalam Perjanjian Lama. Dia membuktikan perkataan-Nya dengan perbuatan yang penuh kuasa. Segala sesuatu yang membuktikan bahwa Yesus adalah Anak Allah telah dinyatakan, tetapi mereka tidak mau lihat. Mereka tidak bersukacita karena kabar baik yang Allah nyatakan ini, mereka malah ingin melempar Yesus Kristus yang membawa kabar baik ini bagi mereka.
Untuk direnungkan:
Domba-domba milik Kristus dikasihi oleh Kristus dan mengasihi Kristus. Tidak ada apa pun yang akan memisahkan diri mereka dengan kasih ini. Mengapakah kita menjadi orang Kristen? Apakah karena kita merasakan kenikmatan dikasihi oleh-Nya sebagai domba-domba-Nya? Ataukah kita hanya mengikuti serangkaian sistem kepercayaan yang teratur dan sudah menjadi tradisi yang kuat. Mungkin karena kita diwariskan kekristenan oleh orang tua kita? Mungkin karena dari lahir kita hanya tahu tradisi ini? Tetapi jika tidak ada dorongan yang besar dari kasih Kristus yang membuat kita benar-benar ingin menjadi Kristen, maka sepertinya kita hanyalah sekelompok “umat” yang ditolak oleh Tuhan. Janganlah menjadi orang Kristen seperti ini. Ketahuilah betapa besarnya keinginan Allah untuk mengasihi dan memelihara kita terus dekat dengan Anak Allah. Ketahuilah betapa besar kasih sayang dan keteguhan hati Allah dan Kristus untuk menjadikan kita milik Kristus. Kristus tidak mengasihi kita dengan “kasih” yang dingin dan datar. Lalu mengapa kita memberikan perasaan yang dingin dan datar kepada Dia? Kristus tidak mengasihi kita dengan komitmen yang dangkal dan berubah-ubah. Dia mengasihi kita dengan kesetiaan-Nya yang kekal. Lalu mengapa kita begitu mudah memberikan hati kita kepada apa pun atau siapa pun tetapi tidak kepada Yesus Kristus? Bagaimanakah seharusnya kita menanggapi kalimat Sang Gembala kita yang berkata demikian: “Aku mengasihi domba-domba-Ku, Aku memberikan hidup kekal kepada domba-domba itu. Aku akan menjaga mereka dengan kuasa yang sangat besar sehingga tidak ada yang sanggup merebut mereka dari Aku. Aku tidak ingin ada yang dapat merebut mereka dari menjadi milik-Ku selamanya.”
Doa:
Ya Tuhan, saya adalah milik-Mu selamanya. Saya rindu membawa hati saya dengan hancur di hadapan-Mu setelah mengetahui kasih-Mu yang besar bagi saya. Tolonglah saya, ya Tuhan, supaya saya dapat menjadi tenang dan penuh sukacita di dalam tangan perlindungan-Mu yang tidak akan pernah melepaskan saya. Tangan perlindungan yang penuh kasih yang hangat dan berkuasa.