sukacita dalam dukacita

9 July 2018
Bacaan: 2 Korintus 6:10
Judul di atas mungkin terdengar sangat aneh, bagaimana mungkin kita bisa bersukacita dalam dukacita? Sebagai orang Kristen, kita pasti mengamini kalau Tuhan turut bekerja dalam segala sesuatu, bahwa Dia akan memberikan kekuatan pada saat sulit yang kita alami; tetapi ketika hal itu benar-benar terjadi, sering kali semua yang ada di sekeliling kita menghilang dan kita hanya berfokus pada diri sendiri dan beratnya masa gelap dalam hidup kita. Kita merasa seolah-olah dunia seakan menghilang dan meninggalkan kita sendiri di tingkat paling bawah kehidupan.
Orang Kristen memiliki pengharapan di dalam Kristus, Dia tidak akan meninggalkan kita. dia bahkan telah mengorbankan nyawa-Nya demi kita. Sebagai orang yang pernah mengalami “masa kegelapan” ini, Tuhan masih berbelas kasihan dan mengaruniakan orang-orang di sekitar kita yang terus mendukung kita. Bahkan dalam masa paling gelap inilah, kita justru merasakan bagaimana indahnya ketika kita benar-benar menggantungkan seluruh harapan dan hidup kita pada Dia yang tidak pernah meninggalkan kita. Dia yang menunjukkan kasih dan anugerah-Nya yang terbesar justru ketika kita mengalami masa kegelapan tersebut. Maka sama seperti yang tertulis dalam 2 Korintus 6:10, marilah kita menunjukkan kita adalah pelayan Allah dalam segala situasi bahkan dalam dukacita. Marilah nikmati sukacita kehadiran Tuhan senantiasa, pada saat berduka sekalipun.