Devotion from 1 Raja-raja 16:8-28
Dalam bacaan hari ini kita melihat tiga orang raja Israel. Yang pertama adalah Ela. Raja ini memerintah hanya dua tahun saja. Dia tidak tahu bagaimana menjalankan takhta kerajaan dengan baik. Bahkan ketika Zimri, panglima pasukan keretanya sendiri, menggulingkan takhtanya, dia sedang dalam keadaan mabuk (ay. 9). Setelah dibunuh dan kerajaannya jatuh ke orang lain. Tuhan menghabiskan keturunan Baesa, seperti yang telah Dia nubuatkan melalui Yehu (ay. 1-4). Apakah alasan Tuhan menghancurkan Ela dan seluruh keturunan Baesa? Karena Ela, sama dengan Baesa, telah menyakiti hati Tuhan dengan berpaling kepada berhala-berhala, dan juga membuat seluruh Israel berpaling dari Tuhan kepada berhala-berhala. Kerusakan yang dimulai oleh Yerobeam sekarang diteruskan juga oleh Baesa dan Ela. Itulah sebabnya, baik Yerobeam maupun Baesa disingkirkan oleh Tuhan dari takhta setelah hanya dua generasi saja. Maka Dinasti Baesa harus terputus dengan umur pemerintahan yang sangat pendek.
Zimri, yang membunuh Ela, sekarang menjadi raja. Tetapi ternyata dia tidak mempunyai pendukung yang cukup kuat. Setelah dia mendeklarasikan dirinya sebagai raja, ternyata sebagian orang Israel ingin membunuh dia karena dia telah membunuh raja (ay. 16). Dia bahkan belum sempat melakukan apa pun karena pemerintahannya yang hanya berumur 7 hari. Seluruh rakyat mengangkat panglima tentara Ela, yaitu Omri. Zimri berlindung ke kota berbenteng, tetapi kemudian membakar benteng itu dengan dirinya di dalamnya. Zimri pun mati terbakar karena terdesak oleh orang-orang Israel yang mau mendukung Omri. Mengapa Zimri mati? Karena kurang di dalam melobi? Karena salah memperhitungkan dukungan rakyat? Tidak. Ayat 18-19 mengatakan bahwa Zimri mati karena Tuhan menghukum dia oleh sebab dosa-dosanya yang begitu berat. Tangan Tuhan ada di balik semua peristiwa untuk mendatangkan keadilan, kebenaran, dan damai sejahtera pada waktunya. Jika waktu penghakiman Tuhan telah tiba, maka keadilan-Nya akan menjadi nyata! Raja-raja dalam sejarah kitab ini diangkat oleh Tuhan, walaupun tidak semua dicatat. Dalam ayat 2 dikatakan raja keji seperti Baesa pun diangkat oleh Tuhan. Mereka diangkat oleh Tuhan dan akhirnya harus digulingkan oleh Tuhan sendiri karena segala bentuk kejijikan dan kekejian hidup yang mereka lakukan bahkan meskipun mereka telah diberikan kedudukan raja.
Raja berikut yang dibahas adalah Omri. Omri adalah seorang yang sangat berbakat. Dia sebelumnya adalah panglima perang dari raja Ela. Dialah yang memimpin Israel untuk mengalahkan Zimri, pembunuh tuannya (2Raj. 9:31). Setelah dia menaklukkan Zimri, yang kemudian bunuh diri ketika sudah terdesak oleh Omri, maka kerajaan itu terpecah. Sebagian tetap mengikuti Omri, tetapi sebagian lagi mengikuti seorang bernama Tibni. Kekuatan pengikut Omri lebih besar sehingga akhirnya Omrilah yang mempertahankan takhta sebagai raja Israel. Omri menjadi raja dengan keahlian yang baik. Keahlian yang juga dimiliki anak-anaknya yang meneruskan takhtanya. Dia membeli Samaria. Menurut Paul Helm (1&2 Kings, New American Commentary, hlm. 203), Samaria adalah tempat yang sangat strategis secara ekonomi karena dilalui oleh jalur perdagangan yang penting. Pembelian ini, dan keputusan memindahkan pusat pemerintahan ke Samaria, adalah langkah yang akan menguatkan ekonomi Israel. Selain stabilitas ekonomi, baik Omri, Ahab, maupun keturunan selanjutnya berhasil mempertahankan daerah Israel dari serangan musuh-musuhnya. Mereka berhasil secara ekonomi dan politik. Masih ditambah lagi adanya stabilitas agama di mana rakyat diizinkan untuk menyembah apa pun yang mereka mau. Lalu relasi dengan bangsa-bangsa lain dipertahankan melalui pernikahan. Misalnya Ahab, anak Omri, menikah dengan Izebel, keturunan pemimpin dari Sidon. Dan yang juga penting adalah Omri dan dinastinya terus mempertahankan perdamaian dengan Yehuda. Omri dan tiga orang keturunannya kemudian menjadikan dinastinya kokoh ketika memerintah Israel. Tetapi apakah yang dikatakan oleh Kitab Raja-raja? Kitab ini mengatakan bahwa Omri dan keturunannya adalah orang-orang yang sangat dibenci Tuhan. Mereka mengabaikan Tuhan dan menyembah Baal. Mereka mengabaikan firman Tuhan dan mencari istri dari orang-orang lain yang belum mengenal Tuhan. Inilah perbedaan cara Alkitab menafsirkan keadaan seseorang dibandingkan dengan dunia. Dunia tentu akan mengagumi Omri dan dinastinya. Tetapi Tuhan tidak mengagumi apa yang dikagumi dunia. Tuhan murka dan berniat untuk menghabisi keluarga Omri dan mencabut takhta Israel dari dinasti ini untuk diberikan kepada orang lain yang akan Tuhan pilih.
Mari kita renungkan:
Perhatikan apa yang telah kita baca. Semua orang berebut tempat tertinggi di dalam kekuasaan. Memang benar bahwa keadaan jiwa manusia tidak akan pernah mau dirinya dianggap rendah. Manusia berebut kuasa karena ingin menguasai manusia lain, hidup dengan mewah sebagai raja, dan ingin bisa mengontrol segala sesuatu. Keberdosaan manusia membuatnya mencari kehancuran dan kematian dari orang-orang yang dianggap pesaing untuk mencapai taraf hidup seperti ini. Demikian juga Zimri, dan raja-raja lain yang menggulingkan takhta raja sebelumnya. Tetapi, meskipun semua hal ini dianggap wajar bagi dunia ini, kita tetap berpatokan pada ajaran firman Tuhan. Dan firman Tuhan mengatakan bahwa hal-hal sedemikian tidak wajar. Semua itu dibenci oleh Tuhan. Tuhan membenci pemerintahan penyembah berhala! Tuhan juga membenci pemerintahan yang tidak mengerti tugas dan tanggung jawab mereka. Demikian juga kehidupan kita sehari-hari. Banyak sekali hal yang menjadi biasa karena sudah membudaya. Renungkanlah betapa rusak hal-hal yang kita temui tetapi begitu biasa. Alangkah bahaya kalau kita pun memandangnya dengan cara dunia memandang, tetapi tidak dengan cara Tuhan memandang.Bagian ini juga memberikan pengajaran kepada kita bahwa Allah membenci penyembahan berhala, tetapi tidak langsung memberikan penghukumannya. Inilah yang membuat kerajaan Omri dan anak-anaknya akan terus berada dalam keadaan yang kuat dan juga makmur, meskipun tetap ada hal-hal yang sulit. Allah tidak akan langsung menghakimi mereka. Tetapi ingatlah apa yang Alkitab katakan mengenai waktu penghukuman Tuhan. Pada waktu yang Tuhan tetapkan, pada waktu itulah Tuhan akan menghukum. Mengapa tidak diberikan penghukuman yang langsung? Karena Tuhan yang sabar masih memberikan waktu bagi orang berdosa untuk bertobat. Tetapi celaka jika orang berdosa yang diberikan kesempatan bertobat justru menjadi semakin jahat karena tidak juga dihukum!Hal berikut yang dapat kita renungkan adalah bahwa kesejahteraan menurut ukuran dunia berbeda dengan kesejahteraan menurut ukuran surga. Dunia memahami sejahtera di dalam lingkup yang sangat sempit. Tetapi Allah melihat sejahtera di dalam aspek relasi dengan Tuhan, penyertaan dan berkat Tuhan, kasih kepada Allah, dan juga kasih kepada sesama manusia. Itulah sebabnya segala pencapaian Omri dan juga keturunannya akan mempunyai kekuatan yang besar, asalkan dia tetap kembali kepada Tuhan dan menundukkan diri kepada Dia. Tetapi tanpa takut akan Tuhan, segala pencapaian itu tetaplah pencapaian yang kosong. Tanpa melibatkan relasi dengan Allah, apa pun yang dilakukan oleh manusia tidak akan memberikan kepuasan sejati kepadanya. Semakin seseorang mencari kepuasan dan penghiburan dari luar Tuhan, semakin seseorang itu menjadi penuh tekanan dan gagal menahan semua hal yang menimpa dia. Kerajaan Omri mulai kuat secara ekonomi, politik, kedamaian dengan Yehuda, dan lain-lain, tetapi apakah ini berarti Omri diberkati Tuhan? Tidak. Kalaupun Tuhan memang masih mengizinkan berkat-Nya diberikan, pastilah alasannya bukan karena Omri. Tuhan tidak memberkati dia. Bahkan kitab ini mengatakan Tuhan murka kepada Omri karena dia menyembah berhala. Murka Tuhan tidak mungkin diberikan bersama-sama dengan damai sejahtera. Jangan tertipu dengan kesuksesan dunia. Kekayaan, kesehatan, dan kesuksesan tidak menjadi patokan bahwa Tuhan berkenan. Kesucian, ibadah sejati, kasih, ketaatan akan firman, kerinduan akan Allah, kerendahan hati, kepada semua hal-hal inilah tanda Tuhan berkenan.