Devotion from 1 Raja-raja 16:29-17:24
Setelah Omri mati, Ahab menggantikan dia menjadi raja. Inilah raja yang sangat populer bagi orang-orang zaman sekarang karena interaksinya dengan Elia. Sebenarnya Elialah yang populer, tetapi Ahab juga terkena dampak popularitas Elia karena dia adalah raja yang menjadi lawan Elia. Ahab adalah raja yang jahat di mata Tuhan karena dia membuat peribadatan kepada Baal menjadi sesuatu yang populer di Israel pada waktu itu. Ayat 30 mengatakan bahwa Ahab lebih jahat dari raja-raja sebelumnya. Dia adalah orang yang sangat tekun menyembah Baal dan inilah yang membuat dia lebih jahat dari raja-raja lain. Dia juga mengambil Izebel, seorang perempuan yang sangat jahat, yang merupakan keturunan raja Sidon. Jadilah mereka pasangan raja dan istri raja yang sempurna di dalam kejahatan dan kefasikan. Baal dianggap sebagai dewa kesuburan. Orang-orang Timur Dekat Kuno (Ancient Near East) percaya bahwa Baal ini mempunyai kemampuan untuk bangkit dari kematian. Baal juga dipercaya sebagai dewa hujan. Dialah yang menurunkan hujan, demikian yang dipercaya oleh para penyembahnya.
Selain mendirikan mezbah bagi Baal, Ahab juga mendirikan mezbah bagi Asyera. Asyera merupakan dewi sembahan dari Izebel. Dewi ini dipercaya juga sebagai dewi kesuburan oleh orang-orang di Kanaan. 1 Raja-raja 16:33 mengatakan bahwa hal ini menyakiti hati Tuhan lebih daripada hal-hal yang pernah dikerjakan oleh raja-raja sebelum Ahab.
Di tengah-tengah pembahasan tentang raja Ahab, tiba-tiba muncul ayat 34 mengenai pembangunan kota Yerikho. Apakah kaitannya ini dengan keseluruhan narasi? Ayat 34 mengatakan seorang bernama Hiel dari Betel membangun kembali kota Yerikho. Dia harus mengalami kematian dua orang anaknya, yaitu anak sulungnya dan anak bungsunya dalam proses membangun kota itu. Ini sesuai dengan kutuk yang diucapkan Yosua di Yosua 6:26. Mengapa Yosua mengucapkan kutuk itu? Kutuk itu diucapkan supaya orang tahu betapa berat dosanya orang-orang yang ingin menghidupkan kembali budaya dan agama Kanaan setelah dihancurkan oleh Israel. Bukan kota Yerikho yang dilarang, tetapi budaya di tengah-tengahnyalah yang dilarang oleh Tuhan. Larangan itu ditekankan dengan mengatakan kutuk ini. Ternyata tetap ada yang membangun kota Yerikho. Sesuai kutuk itu dia harus kehilangan anak sulung dan anak bungsunya dalam proses memulai dan mengakhiri pembangunan kota itu. Ayat ini sengaja dimasukkan supaya orang melihat betapa berdosanya tindakan menghidupkan kembali budaya Kanaan yang telah Tuhan musnahkan melalui orang Israel. Jika demikian, bukankah Ahab melakukan hal yang sama? Dengan membuat mezbah Asyera, dewi orang Kanaan, bukankah seharusnya Ahab dihukum dengan kutuk yang sama? Bahkan lebih berat karena dia bukan hanya membangun kota, tetapi membangun sistem ibadah yang sesuai dengan agama-agama orang Kanaan yang Tuhan amat benci!
Keunikan lain dari bagian bacaan hari ini adalah kemunculan Elia. Elia, nabi Tuhan, muncul dan menginterupsi kisah raja-raja. Jika sebelumnya kisah kitab ini adalah kisah mengenai para raja di Israel dan Yehuda, maka pada bagian ini Elia pun diperkenalkan. Tanpa ada perkenalan yang panjang lebar, kisah pasal 17 langsung dimulai dengan seruan Elia mengenai kekeringan di tanah Israel. Elia mempunyai arti nama yang sangat sesuai dengan panggilannya. Arti nama “Elia” adalah “Allahku adalah Yahweh (YHWH)”. Panggilan Elia adalah menyatakan kepada Israel bahwa Tuhan (Yahweh) adalah Allah, dan bukan Baal. Maka Elia segera menyerukan bahwa dia akan membuat tidak ada hujan hingga waktu yang lama. Ini adalah sindiran langsung kepada penyembah-penyembah Baal. Bukankah Baal dewa hujan? Lalu mengapa ada pengikut Yahweh yang berani mengatakan bahwa dia akan menghentikan hujan? Dewakah orang ini? Elia dengan berani menyatakan hal ini lalu dia sendiri bersembunyi. Tuhan melindungi supaya dia tidak dibunuh Ahab yang pasti sangat marah dengan seruan yang menghina Baal sekaligus mendatangkan bencana bagi negerinya sendiri. Maka Tuhan memelihara nabinya dengan cara yang unik. Burung gagak, yang biasanya memakan daging, kali ini mengantarkan daging untuk Elia. Tuhan juga memakai seorang janda miskin untuk memelihara Elia. Perhatikan pasal 17:13. Ketika Elia tiba di rumah janda itu, dia minta dirinya dulu yang dibuatkan makan baru si janda itu dengan anaknya boleh membuat makanan untuk mereka. Ini bukan perintah dari orang sombong, tetapi ini adalah perintah dari seorang pemimpin rohani yang ingin melatih janda miskin itu untuk memercayakan segalanya kepada Allah dan kepada dirinya sebagai nabi Allah yang sejati.
Elia yang berada dalam persembunyian dipelihara oleh Tuhan dari bencana kelaparan. Dan kehadiran Elia di tempat janda dari Sarfat pun bukan hanya sebagai tamu, tetapi dia juga mengerjakan banyak tanda-tanda mujizat. Salah satunya adalah membangkitkan orang mati. Anak dari janda itu tiba-tiba sakit parah hingga akhirnya mati. Elia datang untuk mendoakan dan memohon sambil merebahkan badannya di atas badan anak yang telah mati itu. Ternyata anak itu hidup kembali! Betapa besar sukacita yang dialami oleh ibu ini! Sukacita karena dapat menyaksikan mujizat? Bukan, melainkan sukacita karena di tengah-tengah mereka ada seorang nabi.
Tuhan mendidik Elia untuk berserah kepada penyertaan Tuhan. Dia harus tinggal di rumah seorang janda miskin untuk bisa dipelihara hidupnya. Dia harus mengandalkan burung gagak untuk mendapatkan daging. Inilah pembentukan Tuhan bagi Elia. Elia harus melakukan tugasnya berseru kepada raja-raja dan kepada orang-orang Israel, tetapi ada periode di mana dia harus bersembunyi dan sungguh-sungguh mengandalkan pimpinan dan pemeliharaan Tuhan saja.
Ada tiga hal yang kita bisa tanyakan ke diri sendiri:
Setelah Omri mati, Ahab menggantikan dia menjadi raja. Inilah raja yang sangat populer bagi orang-orang zaman sekarang karena interaksinya dengan Elia. Sebenarnya Elialah yang populer, tetapi Ahab juga terkena dampak popularitas Elia karena dia adalah raja yang menjadi lawan Elia. Ahab adalah raja yang jahat di mata Tuhan karena dia membuat peribadatan kepada Baal menjadi sesuatu yang populer di Israel pada waktu itu. Ayat 30 mengatakan bahwa Ahab lebih jahat dari raja-raja sebelumnya. Dia adalah orang yang sangat tekun menyembah Baal dan inilah yang membuat dia lebih jahat dari raja-raja lain. Dia juga mengambil Izebel, seorang perempuan yang sangat jahat, yang merupakan keturunan raja Sidon. Jadilah mereka pasangan raja dan istri raja yang sempurna di dalam kejahatan dan kefasikan. Baal dianggap sebagai dewa kesuburan. Orang-orang Timur Dekat Kuno (Ancient Near East) percaya bahwa Baal ini mempunyai kemampuan untuk bangkit dari kematian. Baal juga dipercaya sebagai dewa hujan. Dialah yang menurunkan hujan, demikian yang dipercaya oleh para penyembahnya.
Selain mendirikan mezbah bagi Baal, Ahab juga mendirikan mezbah bagi Asyera. Asyera merupakan dewi sembahan dari Izebel. Dewi ini dipercaya juga sebagai dewi kesuburan oleh orang-orang di Kanaan. 1 Raja-raja 16:33 mengatakan bahwa hal ini menyakiti hati Tuhan lebih daripada hal-hal yang pernah dikerjakan oleh raja-raja sebelum Ahab.
Di tengah-tengah pembahasan tentang raja Ahab, tiba-tiba muncul ayat 34 mengenai pembangunan kota Yerikho. Apakah kaitannya ini dengan keseluruhan narasi? Ayat 34 mengatakan seorang bernama Hiel dari Betel membangun kembali kota Yerikho. Dia harus mengalami kematian dua orang anaknya, yaitu anak sulungnya dan anak bungsunya dalam proses membangun kota itu. Ini sesuai dengan kutuk yang diucapkan Yosua di Yosua 6:26. Mengapa Yosua mengucapkan kutuk itu? Kutuk itu diucapkan supaya orang tahu betapa berat dosanya orang-orang yang ingin menghidupkan kembali budaya dan agama Kanaan setelah dihancurkan oleh Israel. Bukan kota Yerikho yang dilarang, tetapi budaya di tengah-tengahnyalah yang dilarang oleh Tuhan. Larangan itu ditekankan dengan mengatakan kutuk ini. Ternyata tetap ada yang membangun kota Yerikho. Sesuai kutuk itu dia harus kehilangan anak sulung dan anak bungsunya dalam proses memulai dan mengakhiri pembangunan kota itu. Ayat ini sengaja dimasukkan supaya orang melihat betapa berdosanya tindakan menghidupkan kembali budaya Kanaan yang telah Tuhan musnahkan melalui orang Israel. Jika demikian, bukankah Ahab melakukan hal yang sama? Dengan membuat mezbah Asyera, dewi orang Kanaan, bukankah seharusnya Ahab dihukum dengan kutuk yang sama? Bahkan lebih berat karena dia bukan hanya membangun kota, tetapi membangun sistem ibadah yang sesuai dengan agama-agama orang Kanaan yang Tuhan amat benci!
Keunikan lain dari bagian bacaan hari ini adalah kemunculan Elia. Elia, nabi Tuhan, muncul dan menginterupsi kisah raja-raja. Jika sebelumnya kisah kitab ini adalah kisah mengenai para raja di Israel dan Yehuda, maka pada bagian ini Elia pun diperkenalkan. Tanpa ada perkenalan yang panjang lebar, kisah pasal 17 langsung dimulai dengan seruan Elia mengenai kekeringan di tanah Israel. Elia mempunyai arti nama yang sangat sesuai dengan panggilannya. Arti nama “Elia” adalah “Allahku adalah Yahweh (YHWH)”. Panggilan Elia adalah menyatakan kepada Israel bahwa Tuhan (Yahweh) adalah Allah, dan bukan Baal. Maka Elia segera menyerukan bahwa dia akan membuat tidak ada hujan hingga waktu yang lama. Ini adalah sindiran langsung kepada penyembah-penyembah Baal. Bukankah Baal dewa hujan? Lalu mengapa ada pengikut Yahweh yang berani mengatakan bahwa dia akan menghentikan hujan? Dewakah orang ini? Elia dengan berani menyatakan hal ini lalu dia sendiri bersembunyi. Tuhan melindungi supaya dia tidak dibunuh Ahab yang pasti sangat marah dengan seruan yang menghina Baal sekaligus mendatangkan bencana bagi negerinya sendiri. Maka Tuhan memelihara nabinya dengan cara yang unik. Burung gagak, yang biasanya memakan daging, kali ini mengantarkan daging untuk Elia. Tuhan juga memakai seorang janda miskin untuk memelihara Elia. Perhatikan pasal 17:13. Ketika Elia tiba di rumah janda itu, dia minta dirinya dulu yang dibuatkan makan baru si janda itu dengan anaknya boleh membuat makanan untuk mereka. Ini bukan perintah dari orang sombong, tetapi ini adalah perintah dari seorang pemimpin rohani yang ingin melatih janda miskin itu untuk memercayakan segalanya kepada Allah dan kepada dirinya sebagai nabi Allah yang sejati.
Elia yang berada dalam persembunyian dipelihara oleh Tuhan dari bencana kelaparan. Dan kehadiran Elia di tempat janda dari Sarfat pun bukan hanya sebagai tamu, tetapi dia juga mengerjakan banyak tanda-tanda mujizat. Salah satunya adalah membangkitkan orang mati. Anak dari janda itu tiba-tiba sakit parah hingga akhirnya mati. Elia datang untuk mendoakan dan memohon sambil merebahkan badannya di atas badan anak yang telah mati itu. Ternyata anak itu hidup kembali! Betapa besar sukacita yang dialami oleh ibu ini! Sukacita karena dapat menyaksikan mujizat? Bukan, melainkan sukacita karena di tengah-tengah mereka ada seorang nabi.
Tuhan mendidik Elia untuk berserah kepada penyertaan Tuhan. Dia harus tinggal di rumah seorang janda miskin untuk bisa dipelihara hidupnya. Dia harus mengandalkan burung gagak untuk mendapatkan daging. Inilah pembentukan Tuhan bagi Elia. Elia harus melakukan tugasnya berseru kepada raja-raja dan kepada orang-orang Israel, tetapi ada periode di mana dia harus bersembunyi dan sungguh-sungguh mengandalkan pimpinan dan pemeliharaan Tuhan saja.
Ada tiga hal yang kita bisa tanyakan ke diri sendiri:
- Apakah keberdosaan dunia ini telah merasuk ke dalam diri kita sehingga kita pun, sama seperti Ahab, rindu memasukkannya ke dalam kehidupan Kristen kita? Mulai dari kebiasaan menghibur diri dengan segala macam hura-hura dunia ini, kehidupan menikmati minuman keras dan obat-obatan, kehidupan yang bermain-main dengan kuasa kegelapan, apakah semua ini masih berkuasa di dalam hati kita? Jika ya, maka pasti keinginan terbesar kita adalah mengadopsinya dan menjadikannya “Kristen”. Yang senang musik-musik disko, langsung masukkan musik ini untuk dinyanyikan di gereja. Yang senang loncat-loncat di klub malam, pasti senang kalau di gereja juga loncat-loncat. Tidak tahukah kita bahwa penyembahan berhala di Israel terjadi karena penyembahan berhala itu sesuatu yang umum di dunia pada waktu itu? Dan bahwa penyembahan berhala menawarkan suatu kepuasan hawa nafsu duniawi sehingga ingin dimasukkan bersama-sama dengan ibadah kepada Allah yang sejati supaya ibadah kepada Allah yang sejati bisa lebih kontemporer, lebih menarik bagi dunia, dan lebih menyenangkan bagi orang-orang yang hawa nafsunya masih belum bisa ditaklukkan untuk tunduk kepada apa yang Allah senangi?
- Mari renungkan juga bahwa Elia yang akan dipakai Tuhan memberikan nubuat bahwa di Israel tidak akan ada hujan selama tahun-tahun ke depan. Setelah itu Tuhan membawa dia ke daerah Sarfat dan memberi berkat bagi seorang janda yang berada di luar daerah Israel. Tuhan memberkati orang kafir dan membiarkan umat-Nya kekeringan. Ini terjadi karena umat Tuhan telah membuat sakit hati Tuhan. Ini jugalah yang Tuhan Yesus katakan di dalam Lukas 4:25-26. Demikian juga untuk zaman kita sekarang. Biarlah kita belajar untuk setia kepada Tuhan di dalam segala situasi tanpa menganggap diri lebih penting dari orang lain. Kita yang mengaku sebagai anak Tuhan harus mengingat bahwa kita tidak ada bedanya dengan orang lain yang menolak Tuhan. Hanya karena Tuhan beranugerah memberikan kita hati yang mau berbalik kepada kita, itulah satu-satunya alasan kita dapat menjadi anak-anak-Nya. Maka biarlah kita gentar dan tidak menganggap diri penting. Kita tidak penting! Tuhan bisa tutup jalan bagi kita dan membukanya bagi orang lain yang tidak layak. Kita semua tidak penting. Tetapi Tuhan mengasihani kita, maka kita menjadi seperti kita sekarang ini (1Kor. 15:10). Ini membuat kita tetap merasa tidak layak dan terus mau mengikuti Tuhan seperti seorang hamba mengikuti tuannya ke mana pun tuannya pergi.