Bacaan: Mazmur 25:4
Zaman sekarang yang serba cepat, mudah, dan instan ini telah mengajarkan dan mendidik kita sangat banyak. Yang namanya proses menjadi sesuatu hal yang membosankan, atau bahkan kita sebut hal itu mengganggu hidup kita.
Namun didikan Allah pada kita tidak pernah meniadakan proses. Sejak kita pertama kali sungguh-sungguh mengenal Tuhan, lahir baru, kita tidak pernah menjadi suci secara instan. Benar, kita sudah diubahkan oleh Roh Kudus menjadi seorang yang sanggup melihat firman Tuhan adalah penting. Benar, kita diubahkan sehingga mampu melihat pelayanan itu berharga. Benar, kita diubahkan untuk melihat beberapa hal yang terjadi dalam hidup kita secara berbeda dari sebelumnya.
Yet, kita juga tahu bahwa mengetahui tidak sama dengan mengerti. Kita tahu mana yang benar, tetapi kita tetap sering melakukan yang salah. Kita tahu mana yang baik, tetapi hati kita menyukai yang jahat. Dunia telah sangat piawai menanamkan suatu cara pandang, cara berpikir, dan juga inklinasi hati yang tidak mudah kita ubah. Betapa desperate-nya kita bila tidak pernah mengenal Tuhan. Untungnya Alkitab mengatakan, Allah sanggup mengubahkan kita dengan cara dan waktu-Nya.
Memang Allah selalu secara bertahap mengajarkan kepada kita pengajaran-pengajaran-Nya. Allah sering memakai proses untuk mengubah kita. Sama hal seperti buah-buahan yang matang pada waktunya, sama seperti bayi yang dapat berjalan pada waktunya, demikian halnya juga kesucian kita di hadapan Tuhan. Ia membiarkan semuanya terjadi secara bertahap, mendidik anak-Nya sedikit demi sedikit. Mengapa? Karena Ia begitu mengasihi kita.
Proses sering kali tidak menyenangkan dan membuat kita menderita, proses sering kali membuat kesesakan dalam hidup kita. Dalam setiap proses, selalu akan terdengar bisikan dari kebejatan kedagingan kita, hati yang merasa jengkel dalam perlawanan natur kita saat kita mau mengikuti perintah Allah, dan terus tak habis-habisnya setiap godaan yang begitu berat untuk dilawan. Satu jenis proses saja sering membuat kita setengah mati. Bayangkan bila hal-hal seperti itu terjadi sekaligus dalam hidup kita!
Thomas Case, seorang puritan, merujuk kepada Efesus 6:12, kehidupan orang Kristen merupakan suatu peperangan rohani. Perjuangan kita bukan melawan darah dan daging. Dalam berproses dan berjalan bersama Allah, kita perlahan akan mendapatkan lapis demi lapis fondasi yang kokoh untuk melawan si jahat dan untuk melawan natur berdosa diri kita sendiri. Dalam doa dan petunjuk firman Allah kita akan mendapatkan kekuatan untuk membangun pijakan naik kepada keserupaan dengan Kristus. Kita belum sempurna, tetapi akan menjadi sempurna, dan itu semua akan terlaksana sesuai waktu Allah. Halleluya!
Zaman sekarang yang serba cepat, mudah, dan instan ini telah mengajarkan dan mendidik kita sangat banyak. Yang namanya proses menjadi sesuatu hal yang membosankan, atau bahkan kita sebut hal itu mengganggu hidup kita.
Namun didikan Allah pada kita tidak pernah meniadakan proses. Sejak kita pertama kali sungguh-sungguh mengenal Tuhan, lahir baru, kita tidak pernah menjadi suci secara instan. Benar, kita sudah diubahkan oleh Roh Kudus menjadi seorang yang sanggup melihat firman Tuhan adalah penting. Benar, kita diubahkan sehingga mampu melihat pelayanan itu berharga. Benar, kita diubahkan untuk melihat beberapa hal yang terjadi dalam hidup kita secara berbeda dari sebelumnya.
Yet, kita juga tahu bahwa mengetahui tidak sama dengan mengerti. Kita tahu mana yang benar, tetapi kita tetap sering melakukan yang salah. Kita tahu mana yang baik, tetapi hati kita menyukai yang jahat. Dunia telah sangat piawai menanamkan suatu cara pandang, cara berpikir, dan juga inklinasi hati yang tidak mudah kita ubah. Betapa desperate-nya kita bila tidak pernah mengenal Tuhan. Untungnya Alkitab mengatakan, Allah sanggup mengubahkan kita dengan cara dan waktu-Nya.
Memang Allah selalu secara bertahap mengajarkan kepada kita pengajaran-pengajaran-Nya. Allah sering memakai proses untuk mengubah kita. Sama hal seperti buah-buahan yang matang pada waktunya, sama seperti bayi yang dapat berjalan pada waktunya, demikian halnya juga kesucian kita di hadapan Tuhan. Ia membiarkan semuanya terjadi secara bertahap, mendidik anak-Nya sedikit demi sedikit. Mengapa? Karena Ia begitu mengasihi kita.
Proses sering kali tidak menyenangkan dan membuat kita menderita, proses sering kali membuat kesesakan dalam hidup kita. Dalam setiap proses, selalu akan terdengar bisikan dari kebejatan kedagingan kita, hati yang merasa jengkel dalam perlawanan natur kita saat kita mau mengikuti perintah Allah, dan terus tak habis-habisnya setiap godaan yang begitu berat untuk dilawan. Satu jenis proses saja sering membuat kita setengah mati. Bayangkan bila hal-hal seperti itu terjadi sekaligus dalam hidup kita!
Thomas Case, seorang puritan, merujuk kepada Efesus 6:12, kehidupan orang Kristen merupakan suatu peperangan rohani. Perjuangan kita bukan melawan darah dan daging. Dalam berproses dan berjalan bersama Allah, kita perlahan akan mendapatkan lapis demi lapis fondasi yang kokoh untuk melawan si jahat dan untuk melawan natur berdosa diri kita sendiri. Dalam doa dan petunjuk firman Allah kita akan mendapatkan kekuatan untuk membangun pijakan naik kepada keserupaan dengan Kristus. Kita belum sempurna, tetapi akan menjadi sempurna, dan itu semua akan terlaksana sesuai waktu Allah. Halleluya!