tanda dan lahir dari Roh

Devotion from Yohanes 2:23-3:8
Selama Yesus di Yerusalem, banyak tanda-tanda yang Dia nyatakan. Ayat 23 mengatakan banyak orang percaya dalam nama-Nya karena tanda-tanda itu. Tetapi ayat 24 mengatakan bahwa Yesus tidak memercayakan diri-Nya kepada mereka. Ini berarti orang-orang yang percaya itu belum sungguh-sungguh percaya. Mereka hanya percaya karena tanda-tanda, tetapi mereka belum mengalami perombakan total di dalam memahami siapakah Mesias. Itu sebabnya Yesus tidak memercayakan diri-Nya kepada mereka. Tidak ada relasi timbal balik. Mereka percaya dengan kepercayaan kepada tanda-tanda, dan Yesus menolak kepercayaan seperti itu. Ayat ini berlanjut dengan kedatangan seorang “percaya” yang sudah melihat tanda-tanda dan percaya kepada Yesus, yaitu Nikodemus. Di dalam Yohanes 7:50-51 dikatakan bahwa dia adalah anggota Sanhedrin yang berkedudukan sebagai salah satu pemimpin. Dia tentu telah menjadi pemimpin senior yang berkedudukan penting. Seorang pemimpin Farisi datang kepada Yesus ketika kontroversi tentang siapa Yesus sedang menyeruak tentu akan membuat heboh.
Ayat 2 mengatakan bahwa Nikodemus datang pada waktu malam. Ini menunjukkan hormat yang besar kepada Yesus. Seorang murid datang mengunjungi seseorang yang dianggap sebagai guru pada waktu senggang sang guru, bukan pada waktu penting. Malam hari biasanya adalah waktu seorang murid yang masih baru akan belajar dari gurunya. Nikodemus adalah murid baru? Murid baru dari seorang muda berusia 30 tahun? Betapa rendah hatinya Nikodemus. Tentu dia adalah seorang yang benar-benar percaya kepada Yesus. Tetapi benarkah demikian?
Ayat 2 menuliskan kalimat Nikodemus yang sangat menghormati Yesus. “Rabi”, demikian dia menyapa Yesus. Dia benar-benar memosisikan dirinya sebagai murid dan Yesus sebagai gurunya yang berotoritas penuh. “Rabi, kami tahu bahwa Engkau datang sebagai guru dari Allah karena tanda-tanda yang Engkau kerjakan” kira-kira demikian kalimatnya kepada Yesus. Dia mengatakan “kami tahu”, yang menunjukkan bahwa dia adalah anggota dari kelompok Farisi yang percaya kepada Yesus. Dia bukan termasuk kelompok yang memusuhi Yesus. Di sepanjang Injil ini Nikodemus terus menunjukkan posisi sebagai murid Yesus yang membela Dia di depan kawan-kawannya yang lain. Nikodemus mengakui bahwa ada kelompok Farisi yang anti Yesus, tetapi ada juga kelompok Farisi yang percaya Yesus, kelompok di mana dia sendiri termasuk di dalamnya. “Kami tahu Engkau rabi dari Allah karena kami sudah melihat tanda-tanda.” Apakah yang membuat mereka percaya kepada Yesus? Karena mereka sudah melihat tanda-tanda. Sama dengan kelompok di dalam ayat 23. Tanda-tanda membawa orang percaya kepada Yesus. Tetapi ayat 24 mengatakan bahwa itu saja belum cukup. Yesus menolak kepercayaan kepada-Nya karena Dia tahu isi hati orang-orang yang mengaku percaya tersebut. Apakah Nikodemus termasuk yang percaya? Yesus mengatakan bahwa dia belum termasuk orang-orang yang benar-benar percaya. Wah! Ini benar-benar kejutan besar. Seorang pemimpin senior dari golongan Farisi mau percaya Yesus dan Yesus mengatakan kepercayaan dia belum merupakan kepercayaan yang Yesus mau terima? Mengapa melihat tanda-tanda saja tidak cukup bagi Yesus?
Ayat 3 Yesus segera menjawab Nikodemus bahwa tidak seorang pun melihat tanda dan berespons dengan benar kecuali kalau dia sudah dilahirkan kembali! Nikodemus melihat tanda-tanda. Tanda-tanda apakah? Tentunya tanda-tanda kerajaan. Tetapi Yesus mengatakan bahwa melihat tanda-tanda saja belum membuat orang melihat Kerajaan Allah dengan benar. Kalau begitu bagaimana kita dapat melihat Kerajaan-Nya dengan benar? Yesus mengatakan bahwa seseorang itu harus dilahirkan kembali (ay, 3). Tetapi bagaimanakah seseorang dilahirkan kembali? Nikodemus bertanya, “apakah dia harus masuk rahim lagi?” Ini pertanyaan yang benar-benar berbeda jauh dengan orang-orang sebelumnya di dalam Kitab Yohanes. Di dalam pasal-pasal sebelumnya kita melihat bahwa orang-orang seperti Natanael, Maria ibu Yesus, bahkan orang-orang Yahudi yang menentang Yesus karena pembersihan Bait Allah yang Dia lakukan bisa bicara dengan lancar bahasa simbolik Yesus. Natanael tahu maksudnya di bawah pohon ara, Maria tahu maksudnya anggur, dan orang-orang Yahudi tahu maksudnya pembersihan Bait Allah yang Yesus lakukan. Tetapi Nikodemus hanya memahami perkataan Yesus tentang lahir kembali dengan literal. Apakah ini berarti aku harus masuk rahim lagi dan dilahirkan lagi? Nikodemus tidak bisa memahami maksud Yesus. Apakah ini berarti Nikodemus lebih bodoh daripada orang-orang sebelumnya yang dibahas Yohanes ini? Tidak. Tetapi berita tentang kelahiran kembali memang tidak ditemukan di dalam pemikiran para pemimpin agama Yahudi pada waktu itu. Ahli Taurat sekalipun sulit memahami pengertian dilahirkan kembali. Ini adalah pengertian yang hanya dimiliki oleh Dia yang berasal dari atas (ay. 13). Tetapi jika orang dunia ini, termasuk ahli Taurat dan para pengajar Farisi sekalipun tidak sanggup memahami pengertian lahir kembali, maka mereka tidak akan mampu memahami tanda-tanda Kerajaan Surga! Nikodemus mengatakan dia sudah melihat tanda-tanda dan karena itu dia percaya kepada Yesus. Tetapi Yesus menjawab bahwa tanda-tanda itu tidak mungkin dilihat orang yang belum dilahirkan kembali (dilahirkan dari atas). Hanya satu yang pernah dari atas, yaitu Yesus, dan karena itu hanya Dia yang dapat mengetahui apa artinya lahir kembali (lahir dari atas).
Jika demikian, apakah yang dimaksud dengan dilahirkan dari atas? Ayat 6-8 mengatakan bahwa dilahirkan kembali berarti dilahirkan dari atas. Dilahirkan dari atas berarti dilahirkan oleh Roh Kudus. Roh Kudus melahirkan seseorang kembali. Dia sudah pernah lahir sebagai manusia di tengah-tengah dunia ini. Ketika dia hidup di dunia ini dia dapat melihat dan memahami hal-hal dunia ini. Dia mengerti, menghidupi, dan menjalani hidup di dunia ini. Tetapi dia tidak mampu memahami hal-hal di atas. Dia tidak bisa mengerti, menghidupi, dan menjalani hidup dengan cara surga karena dia adalah dari dunia. Tetapi ketika Dia yang berasal dari surga melahirkan kembali seseorang, maka orang itu akan menjadi orang yang mengerti, menghidupi, dan menjalani hidup dengan cara surgawi. Dia memang masih hidup di dunia ini, tetapi dia memahami hal-hal yang bersifat rohani, yaitu hal-hal surgawi.
Tanpa dilahirkan dari atas (dari surga oleh Roh Kudus), seseorang bisa saja melihat tanda-tanda surga dan tanda-tanda kerajaan, tetapi dia tidak mungkin melihat dengan benar dan memahami dengan tepat. Nikodemus bisa saja melihat tanda-tanda dan percaya kepada Yesus, tetapi jikalau Roh Kudus tidak bekerja di dalam hati dia dan menjadikan dia ciptaan baru yang dilahirkan dari atas, maka sebenarnya Nikodemus sedang melihat dengan cara yang salah. Baik tanda-tanda maupun Kerajaan Allah tidak mungkin dipahami oleh Nikodemus.
Kita saat ini juga dapat saja melihat tanda-tanda surga. Tanda-tanda yang bukan berupa mujizat, tetapi tanda-tanda Tuhan memimpin, memberi firman, mengumpulkan umat-Nya untuk mengenal Dia. Tetapi apakah kita menyadari tanda-tanda ini? Tidak. Kita menjadi orang-orang yang melihat tetapi tidak menanggap, mendengar tetapi tidak mengerti (Yes. 6:10), bahkan kalaupun kita saleh seperti Nikodemus, penting seperti dia, dan terpandang secara rohani seperti dia, masih ditambah memiliki kerendahan hati seperti dia, kita tetap tidak akan melihat kemuliaan surga dan memahami tanda-tanda yang diberikan dengan benar. Hanya jika Roh Kudus melahirkan kita kembali! Manusia duniawi akan terus berpikir duniawi. Semua tanda-tanda dari Tuhan akan ditafsirkan menurut jiwa duniawinya. Tanda yang menunjukkan Tuhan yang Mahakuasa akan jadi alat memuluskan keinginan manusia duniawi. Tidak peduli betapa banyak tanda-tanda kita sudah alami, berapa banyak pengalaman mimpi bertemu Tuhan, berapa banyak pengalaman melihat, mengalami, bahkan melakukan mujizat, semua itu tidak berguna. Kita tidak melihat seperti Tuhan mau kita melihat karena kita belum dilahirkan kembali. Siapakah yang berpikir bahwa diterima oleh Tuhan itu mudah? Diterima oleh Tuhan itu mustahil! Kecuali kita dilahirkan dari atas, sama seperti Yesus juga datang dari atas. Tidak seorang pun dapat melihat tanda-tanda Kerajaan Allah dengan tepat. Nikodemus tidak, dan kita pun tidak. (JP)