Saul diurapi

Devotion from 1 Samuel 9:25-10:16
1 Samuel 9:16 mengatakan bahwa Tuhan memperhatikan sengsara umat-Nya karena penindasan orang Filistin. Itulah alasan Dia mengangkat Saul menjadi raja. Kembali kita melihat rencana Tuhan yang dinyatakan selalu mengandung aspek belas kasihan Tuhan. Ya, Dia mengangkat seorang raja untuk membangkitkan suatu dinasti hingga Sang Mesias nanti datang. Ya, Dia juga secara khusus mengizinkan Saul menjadi raja meskipun pada akhirnya dia akan menolak Tuhan, sehingga Israel boleh merasakan bahwa dipimpin oleh seorang raja yang bertipe seperti raja bangsa-bangsa lain sangat bertolak belakang dengan maksud Allah bagi Israel untuk digembalakan oleh raja pilihan Tuhan yang sejati. Saul adalah tipikal raja dunia, bukan sang gembala yang berjiwa menggembalakan umat Tuhan. Tetapi aspek belas kasihan Tuhan kepada umat-Nya tetap tidak akan lenyap dari setiap hal yang Tuhan kerjakan. Mengapa Dia menebus manusia? Untuk menunjukkan kemuliaan-Nya dan belas kasihan-Nya kepada umat tebusan-Nya. Mengapa Dia menghukum orang-orang fasik? Untuk membalaskan kejahatan mereka yang memakan umat Tuhan seperti roti (Mzm. 53:5), sebab Tuhan mengasihani umat-Nya yang tertindas. Demikian juga dengan peralihan periode dari hakim-hakim kepada raja. Tuhan memanggil raja untuk menjadi alat keadilan-Nya dan pemimpin yang akan membebaskan umat-Nya karena Dia memperhatikan sengsara umat-Nya.

Dengan menyadari hal inilah Samuel melakukan beberapa hal kepada Saul. Yang pertama di dalam ayat 25. Samuel berbicara dengan Saul hingga semalaman. Tentunya Samuel ingin tahu seperti apakah sang raja yang dipilih Tuhan ini? Dia tahu betapa beratnya tugas yang akan Tuhan berikan kepada Saul demi kepentingan umat-Nya. Dia harus tahu seperti apakah orang ini, yang akan diurapinya sebentar lagi. Apakah sanggup menjalankan yang Tuhan percayakan? Mungkin juga dia memberikan beberapa nasihat kepada Saul untuk tetap setia kepada Tuhan.

Pasal 10:1 adalah peristiwa pengurapan Saul. Peristiwa yang begitu sederhana tetapi sangat mulia. sederhana karena tidak dilakukan di dalam sebuah perayaan besar yang melibatkan seluruh Israel. Mulia karena seorang agung bernama Samuel dan kata-kata yang diucapkannya kepada Saul. Samuel menyebut Israel sebagai umat Tuhan dan sebagai milik Tuhan sendiri. Tuhan ingin membebaskan Israel. Dengan demikian pemilihan atas Saul ini benar-benar sesuatu yang mulia. Tidak seorang pun memberikan hal yang jelek kepada yang dikasihinya. Demikian juga Tuhan memilih seorang raja yang akan sungguh-sungguh diberikan kuasa oleh Tuhan untuk menjalankan takhta Tuhan. Saul diurapi supaya dia memimpin Israel untuk menaklukkan musuh-musuhnya. Pekerjaan yang sangat berat dan tidak mungkin dilakukan oleh seorang dari daerah yang kecil dan dari keluarga tanpa pengaruh apa-apa di Israel. Apakah makna pengurapan itu? Pengurapan mempunyai makna diperkenan Tuhan (Mzm. 45:8). Pengurapan juga menjadi tanda bahwa dia dikhususkan oleh Tuhan dan kuasa Roh Tuhan akan menyertai orang tersebut untuk melakukan pekerjaan Tuhan. Baik imam besar maupun raja harus diurapi terlebih dulu sebelum melakukan tugasnya (Kel. 28:41 dan 1Sam. 9:16). Pengurapan memberikan tanda bahwa pekerjaan orang tersebut, baik imam besar maupun raja, adalah sangat mulia, kudus, dan berat, sehingga tanpa ada pencurahan kuasa dari Roh Kudus pekerjaan tersebut tidak akan terlaksana dengan baik. Pengurapan juga menandakan suatu periode yang khusus dalam kehidupan seseorang, yaitu periode dimulainya seseorang menjalani jabatan itu. Itu sebabnya pengurapan yang hanya secara simbolik tidak akan berguna, tetapi pengurapan yang diikuti dengan perubahan hati, itulah pengurapan yang sejati. Kita lihat bahwa Tuhan mengubah hati Saul menjadi berani. Keberanian ini tadinya tidak ada di dalam diri Saul, tetapi akan menjadi terlihat di dalam 1 Samuel 11:6-8. Tetapi harap kita perhatikan baik-baik. Roh Kudus bekerja memberikan keberanian kepada Saul, memberikan kemampuan, dan juga memberikan karisma kepada Sa