Kata “cinta” di dalam kamus bahasa Indonesia berarti suka sekali atau sayang benar. Sedangkan kata “rela” berarti bersedia dengan ikhlas, atau tidak mengharapkan imbalan, dengan kehendak atau kemauan sendiri. Orang yang mencintai seorang yang lain, tanpa dipaksa dan dengan rela hati akan melakukan apa saja demi untuk menyenangkan hati orang yang dicintainya, terlepas yang dilakukan itu benar atau salah. Di dalam cinta ada kerelaan. Di dalam kerelaan ada cinta. Apa yang diperbuatnya untuk orang yang dikasihinya, tidak dihitungnya sebagai jasa, tetapi sebagai cinta. Ketika seseorang kemudian menghitung jasa dari apa yang dilakukannya, maka sesungguhnya tidak (lagi) ada cinta di dalam diri orang tersebut. Seluruh apa yang dilakukannya, dihitungnya sebagai kewajiban dan bahkan karena keterpaksaan. Bila hal ini yang terjadi, maka dia akan mengingat seluruh jasa dia hingga yang sekecil-kecilnya. Tetapi bila apa yang dilakukannya karena cinta, maka pengorbanan diri sebesar apa pun tidaklah dihiraukannya, demi untuk menunjukkan cintanya.
Tetapi tahukah Anda ada cinta yang bukan hanya mengorbankan diri, tetapi cinta itu diberikan kepada orang yang tidak patut dicintai, dan hanya patut untuk dibinasakan, karena telah berani melawan titah-Nya? Cinta yang Ia berikan bukan hanya cinta sementara, tetapi cinta kekal dengan mengirimkan Anak-Nya yang paling Ia kasihi datang ke dalam dunia untuk mati di kayu salib menanggung dosa-dosa kita dan menebusnya. Saya yakin 100% kita pasti bisa menjawabnya. Cinta Allah Bapa kepada kita, manusia berdosa. Allah mencintai kita dengan rela. Kerelaan-Nya ditunjukkan dengan tidak diperhitungkan jasa-jasa-Nya. Cinta-Nya yang rela menyelamatkan kita dari kebinasaan menuju kehidupan kekal. Cinta-Nya yang rela ditunjukkan dengan kesabaran menuntun kita kembali kepada-Nya.
Jikalau Allah sedemikian mencintai kita dengan rela, adakah kita telah menyambut cinta kasih-Nya dengan penuh syukur? Adakah kita juga ingin mencintai-Nya dengan penuh kerelaan?
Kiranya bulan Natal ini menyadarkan kita untuk makin mencintai Dia dengan rela karena Dia sudah lebih dahulu mencintai kita dengan rela.