nyalakan pelita di natal ini!

Natal telah tiba! KKR-KKR mungkin telah kita ikuti dan janji-janji telah kita ucapkan di hadapan Tuhan, mungkin janji baru, mungkin juga janji yang sama setiap tahunnya. Berapa lilin dan pelita yang telah kita nyalakan dalam KKR yang ada pun mungkin tidak dapat kita hitung lagi. Namun dalam waktu yang singkat ini saya ingin mengajak kita bersama-sama untuk menyalakan sebuah pelita dalam Natal ini dan merenungkan makna dari setiap pelita yang telah kita nyalakan.

Mari kita nyalakan pelita pada Natal ini! Pelita sukacita kendati lara melanda, pelita pengharapan ketika asa terbang melayang, pelita keberanian untuk ketakutan yang membayang, pelita kedamaian untuk hari-hari penuh prahara, pelita anugerah untuk meredakan beratnya beban, pelita kasih untuk menggerakkan tapak kehidupan, pelita yang menyala sepanjang masa. Mari kita nyalakan pelita untuk mengingat: 2.000 tahun yang lalu, ketika kidung para malaikat berhenti dan ketika bintang hilang dari langit, ketika para raja menuju kediamannya dan para gembala kembali dengan segenap ternak; karya Natal dimulai: Ia datang membawa pelita, untuk cari yang hilang, untuk sembuhkan yang lara, untuk cukupi yang lapar, untuk bebaskan yang terbelenggu, untuk bangkitkan bangsa-bangsa, untuk bawa damai bagi sesama, untuk ciptakan melodi di hati. Pelita-Nya terang benderang dan menyelimuti angkasa. Pelita ini terus bercahaya dari zaman purba sampai sekarang, pelita yang dibawa oleh Kristus.

Sekarang kita menyalakan pelita, pelita yang seperti apakah? Pelita yang membutakan mata sesamakah atau pelita yang sama yang Ia pernah bawa ke dalam dunia? Mari kita menyalakan pelita untuk menerangi sanubari kita dengan gegapnya Natal ini, sama seperti apa yang dialami pengikut-Nya sepanjang sejarah. Kiranya Tuhan mendengarkan puja dan puji serta meneguhkan janji kita untuk ikut menyalakan pelita yang sama, pelita yang membebaskan dan mencelikkan mata manusia melihat kemuliaan Bapa di sorga. Amin.