pelaku, bukan pendengar saja!

Coba kita ingat-ingat: kapan terakhir kali kita membaca dan merenungkan Alkitab? Membaca tulisan-tulisan Kristen yang menginspirasi? Mendengarkan khotbah yang baik? Seberapa sering kita melakukan hal-hal tersebut? Tampaknya sebagai pemuda Kristen kita dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dengan cukup mudah, apalagi jika kita berasal dari keluarga Kristen, sekolah di sekolah Kristen, berteman dengan orang-orang Kristen, dan bergereja di gereja yang baik.
Namun, kapan terakhir kali kita secara pribadi pergi keluar untuk menginjili orang? Atau mungkin melakukan studi dengan benar karena kesadaran hidup di hadapan Tuhan? Bagaimana dengan berbisnis yang beretika Kristen? Sayangnya sebagian besar dari kita mengalami kesulitan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, padahal hal-hal demikian merupakan aplikasi nyata dari iman kita. Bukankah iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati (Yak. 2:17)?
Tuhan Yesus juga pernah berkata dalam Yohanes 14:21, “Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku.” Sejauh ini apakah firman yang kita baca dan khotbah yang kita dengarkan sudah berbuah dalam kehidupan kita sehari-hari? Jangan sampai pengetahuan yang kita punya justru menjadi Hakim bagi kita sendiri (Yak. 4:17). Namun, biarlah pengetahuan tersebut memberikan kita pengertian yang benar, menggugah emosi kita, dan menggerakkan tangan kita untuk melayani Tuhan dengan lebih bergairah lagi. Mari sekali lagi memohon anugerah-Nya agar kita dapat menjalankan kehidupan Kristen yang seutuh-utuhnya. (IT)
“Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!’ Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.” (Mat. 3:8-9, 23)