Bacaan: Matius 5:6
Seorang pria datang ke seorang dokter untuk mengobati rasa nyerinya. Bila dia bertemu dengan dokter yang buruk, maka ia hanya akan diberikan obat penghilang rasa nyeri tanpa mencari tahu penyebab nyeri tersebut. Tetapi bila ia bertemu dengan dokter yang baik, maka dokter itu akan mencari penyebab utama rasa nyeri tersebut, dan setelah itu mengobatinya sesuai dengan penyebabnya. Nyeri adalah suatu gejala yang Tuhan berikan untuk memberitahu adanya suatu penyakit di dalam tubuh kita. Sehingga kalau hanya mengobati rasa nyeri saja, paling parah pasien tersebut bisa meninggal akibat penyebab utama dari nyerinya tersebut.
Dan itulah yang dilakukan oleh orang-orang di dunia ini. Di dunia ini banyak pleasure maniac. Apabila orang-orang merasa sengsara, mereka mencari obat-obat “penghilang nyeri” di tempat yang salah. Misalnya dengan minum-minum, melakukan hobi, dan apa pun untuk melupakan “nyeri” tersebut. Hal ini pun tidak lepas dari orang-orang Kristen. Banyak orang yang berada di gereja, berkeliling dari satu retret ke retret yang lain, hanya mencari penghiburan hati, pemuasan jiwa, semacam ekstasi untuk menenangkan jiwa.
Semua orang ingin senang, itulah motivasi terbesar dalam setiap aksi dan ambisi. Tetapi tragedi terbesar adalah ketika dunia mencari kebahagiaan, dan tidak mampu menemukannya. Apa masalahnya? Akar dari masalahnya adalah kita tidak pernah mengerti Matius 5:8 sebagaimana seharusnya. Kita selalu lapar dan haus akan apa yang kita inginkan. Kita lapar dan haus akan kebahagiaan, dan di situlah salahnya. Padahal kita tidak pernah diperintahkan untuk mencari kesenangan ataupun mencari pengalaman yang membahagiakan.
Semua mencoba mencari kebahagiaan dan menaruhnya menjadi tujuan. Tetapi tidak akan ada yang pernah mendapatkannya, karena siapa pun yang menaruh kebahagiaan di depan kebenaran, akan jatuh ke dalam kenestapaan. Ini adalah pesan Alkitab dari awal hingga akhir. Mereka yang benar-benar berbahagia adalah mereka yang mencari kebenaran. Alkitab berkata, “Berbahagialah yang haus dan lapar akan kebenaran, mereka akan dipuaskan.”
Tragedi akan menemani kita senantiasa jika kita melakukan selain apa yang diperintahkan oleh Allah. Dan banyak sekali masalah di dunia ini muncul sebagai akibat dari manusia tidak bersama dengan Allah, sehingga menyimpang secara salah ke tempat lain. Orang yang lapar dan haus akan kebenaran ini akan melihat dosa dan pemberontakan telah memisahkan dirinya dari Allah dan merindukan akan kembalinya hubungan tersebut, seperti semula. Mari kita dapat memahami ayat ini dan tidak hanya itu, melainkan terus mengerjakan pekerjaan Tuhan dengan tekun dan setia. Mencari dahulu segala hal yang merupakan kepentingan Kerajaan Allah dan mengetahui bahwa sisanya akan ditambahkan Allah kepada kita. Amin.
Seorang pria datang ke seorang dokter untuk mengobati rasa nyerinya. Bila dia bertemu dengan dokter yang buruk, maka ia hanya akan diberikan obat penghilang rasa nyeri tanpa mencari tahu penyebab nyeri tersebut. Tetapi bila ia bertemu dengan dokter yang baik, maka dokter itu akan mencari penyebab utama rasa nyeri tersebut, dan setelah itu mengobatinya sesuai dengan penyebabnya. Nyeri adalah suatu gejala yang Tuhan berikan untuk memberitahu adanya suatu penyakit di dalam tubuh kita. Sehingga kalau hanya mengobati rasa nyeri saja, paling parah pasien tersebut bisa meninggal akibat penyebab utama dari nyerinya tersebut.
Dan itulah yang dilakukan oleh orang-orang di dunia ini. Di dunia ini banyak pleasure maniac. Apabila orang-orang merasa sengsara, mereka mencari obat-obat “penghilang nyeri” di tempat yang salah. Misalnya dengan minum-minum, melakukan hobi, dan apa pun untuk melupakan “nyeri” tersebut. Hal ini pun tidak lepas dari orang-orang Kristen. Banyak orang yang berada di gereja, berkeliling dari satu retret ke retret yang lain, hanya mencari penghiburan hati, pemuasan jiwa, semacam ekstasi untuk menenangkan jiwa.
Semua orang ingin senang, itulah motivasi terbesar dalam setiap aksi dan ambisi. Tetapi tragedi terbesar adalah ketika dunia mencari kebahagiaan, dan tidak mampu menemukannya. Apa masalahnya? Akar dari masalahnya adalah kita tidak pernah mengerti Matius 5:8 sebagaimana seharusnya. Kita selalu lapar dan haus akan apa yang kita inginkan. Kita lapar dan haus akan kebahagiaan, dan di situlah salahnya. Padahal kita tidak pernah diperintahkan untuk mencari kesenangan ataupun mencari pengalaman yang membahagiakan.
Semua mencoba mencari kebahagiaan dan menaruhnya menjadi tujuan. Tetapi tidak akan ada yang pernah mendapatkannya, karena siapa pun yang menaruh kebahagiaan di depan kebenaran, akan jatuh ke dalam kenestapaan. Ini adalah pesan Alkitab dari awal hingga akhir. Mereka yang benar-benar berbahagia adalah mereka yang mencari kebenaran. Alkitab berkata, “Berbahagialah yang haus dan lapar akan kebenaran, mereka akan dipuaskan.”
Tragedi akan menemani kita senantiasa jika kita melakukan selain apa yang diperintahkan oleh Allah. Dan banyak sekali masalah di dunia ini muncul sebagai akibat dari manusia tidak bersama dengan Allah, sehingga menyimpang secara salah ke tempat lain. Orang yang lapar dan haus akan kebenaran ini akan melihat dosa dan pemberontakan telah memisahkan dirinya dari Allah dan merindukan akan kembalinya hubungan tersebut, seperti semula. Mari kita dapat memahami ayat ini dan tidak hanya itu, melainkan terus mengerjakan pekerjaan Tuhan dengan tekun dan setia. Mencari dahulu segala hal yang merupakan kepentingan Kerajaan Allah dan mengetahui bahwa sisanya akan ditambahkan Allah kepada kita. Amin.